Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deretan Mantan Pebalap yang Menjadi Manajer Tim di MotoGP

Kompas.com - 16/04/2022, 09:42 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa pebalap grand prix yang sudah pensiun banyak yang tetap menyalurkan hasratnya di dunia balap. Ada yang jadi manajer tim, pemilik tim, safety officer, atau bahkan komentator.

Dikutip dari Motul.com, Sabtu (16/4/2022), untuk manajer tim, saat ini tercatat ada tiga, yakni Alberto Puig, Davide Tardozzi, dan Lucio Cecchinello. Puig berada di Repsol Honda Team, Tardozzi di Lenovo Ducati Team, dan Cecchinello di LCR Honda Team.

Selain itu, ada juga Mike Leitner dari Red Bull KTM. Namun, Leitner belum lama ini digantikan oleh Francesco Guidotti yang pindah dari Pramac Racing.

Baca juga: Manajer Tim Repsol Honda Mulai Khawatir dengan Kondisi Marc Marquez

Alberto Puig

Bos Repsol Honda, Alberto Puig, bersiap jelang sesi free practice MotoGP Catalunya, 25 September 2020.AFP/LLUIS GENE Bos Repsol Honda, Alberto Puig, bersiap jelang sesi free practice MotoGP Catalunya, 25 September 2020.

Puig menjadi manajer tim Repsol Honda sejak 2018. Sebelumnya, dia juga membantu Dorna dalam Movistar Cup, Asia Talent Cup, British Talent Cup, dan lainnya. Selain itu, dia juga pernah menjadi manajer Dani Pedrosa.

Puig merupakan pebalap sejak 1987 hingga 1997. Dia membalap di kelas 250 cc dan 500 cc. Selama karier balapnya, dia sudah meraih empat podium di kelas 250 cc dan lima podium di kelas 500 cc, termasuk satu kemenangan di 500 cc.

Baca juga: Manajer Tim LCR Sebut Belum Ada Pebalap yang Mampu Gantikan Marquez

Davide Tardozzi

Davide Tardozzi, manajer tim Lenovo Ducati.   Mirco Lazzari gp/Getty Images/AFP (Photo by Mirco Lazzari gp / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)MIRCO LAZZARI GP Davide Tardozzi, manajer tim Lenovo Ducati. Mirco Lazzari gp/Getty Images/AFP (Photo by Mirco Lazzari gp / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)


Tardozzi merupakan mantan pebalap World Superbike (WorldSBK). Dia menjadi manajer tim Ducati sejak 2014. Sebelumnya, dia adalah manajer tim Ducati WorldSBK.

Karier balapnya dimulai sejak 1988 hingga 1992. Selama balapan, dia sudah mengoleksi lima kemenangan dan sebelas podium.

Lucio Cecchinello

Pebalap LCR Honda asal Australia, Jack Miller (kiri), berdiskusi dengan pemilik tim, Lucio Cecchinello, pada sesi uji coba di Sirkuit Sepang, Malaysia, November 2014.MOTOGP.COM Pebalap LCR Honda asal Australia, Jack Miller (kiri), berdiskusi dengan pemilik tim, Lucio Cecchinello, pada sesi uji coba di Sirkuit Sepang, Malaysia, November 2014.

Cecchinello bisa dikatakan paling beda sendiri. Dia membentuk Lucio Cecchinello Racing (LCR) pada 1996, untuk dirinya sendiri di kelas 250 cc. Dia baru menjadi manajer tim pada 2004 setelah pensiun di tahun sebelumnya.

LCR sendiri bermula di kelas 250 cc dan baru naik ke MotoGP pada 2006, yang pada saat itu menggandeng Casey Stoner. Karier balap Cecchinello dimulai pada 1993 hingga 2003. Dia sudah mengoleksi 19 podium dan tujuh kemenangan.

Jorge Martinez

Jorge Martinez, manajer tim AsparDok. Gpxtra.com Jorge Martinez, manajer tim Aspar

Manajer tim dari Angel Nieto Team ini sudah menjabat cukup lama, yakni sejak 1993. Sebelumnya, tim ini bernama Aspar Racing Team. Setelah mendominasi pada kelas bawah dan menengah, tim ini naik ke MotoGP sejak 2010.

Martinez sendiri menjadi pebalap sejak 1982 hingga 1997. Dia sudah mengoleksi satu podium di kelas 50 cc, 34 podium dengan 22 kemenangan di kelas 80 cc, dan 26 podium dengan 15 kemenangan di kelas 125 cc.

Baca juga: Daihatsu Percaya Momen Lebaran Bisa Dongkrak Penjualan Mobil Baru

Mike Leitner

Mike Leitner, mantan manajer tim Red Bull KTM Factory RacingDok. Motul.com Mike Leitner, mantan manajer tim Red Bull KTM Factory Racing

Leitner merupakan mantan manajer tim KTM Factory Racing. Sebelumnya, dia adalah mekanik dan kepala mekanik untuk pebalap top, seperti Toni Elias, Alex Barros, John Hopkins, Dani Pedrosa, dan lainnya.

Karier balapnya dimulai pada 1984 hingga 1990. Leitner merupakan pebalap di kelas 125 cc. Namun, dia belum memiliki catatan podium sama sekali. Prestasi terbaiknya adalah berada di peringkat ke-10 klasemen di musim 1987.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau