JAKARTA, KOMPAS.com – Sejumlah motor-motor keluaran baru, baik itu di segmen skutik maupun sport, saat ini sudah tak lagi menggunakan kick starter alias starter engkol. Padahal fitur ini cukup berguna pada saat darurat, terutama ketika aki mulai lemah.
Reza Rezdie dari Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM) mengatakan, ketidakhadiran kick starter pada motor-motor keluaran baru tak lepas dari hasil survei internal.
Menurutnya, dari hasil survei yang dilakukan tim marketing AHM, rupanya konsumen saat ini sudah jarang menggunakan kick starter.
Baca juga: Kena ETLE Saat Mudik Pakai Mobil Rental, Siapa yang Bayar Denda?
"Kalau kita lihat dari data surveinya teman-teman marketing kepada konsumen-konsumen segmen khususnya di bagian matik premium high, penggunaan kick stater itu mereka sudah sangat jarang. Karena sangat jarang itu, kita eliminasi fitur tersebut," ujar Reza, dalam konferensi virtual belum lama ini.
Lantaran kick starter telah absen, pabrikan mengganti fitur tersebut dengan menyematkan indikator kondisi aki atau baterai.
Dengan harapan, ketika aki mulai ngedrop, konsumen bisa segera tahu dan memeriksakan kendaraan ke bengkel.
Baca juga: Honda HR-V Versi Amerika Meluncur, Penampilannya Beda Total
Indikator kondisi aki tersebut terletak di spidometer, yang menampilkan gambar baterai beserta angka voltasenya yang perlu diperhatikan penggunanya.
"Kita bisa tahu sisa tegangan baterai aktual pada motor Vario 160 sisa berapa. Di bagian odometer bisa diganti-ganti dengan tombol yang sudah disiapkan, akan ketahuan kondisi aktual volt meter. Tdak perlu lagi menambah part aftermarket voltmeter," ucap Reza.
Dari penjelasannya, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan pemilik motor. Apabila indikator baterai menyala dan tegangannya 11,6 volt (dari normal sekitar 12 volt), maka motor tetap bisa dinyalakan tapi akan ada indikator baterai warna merah.
Baca juga: Suzuki Rilis Motor Adventure V-Strom SX 250, Dijual Rp 40 Jutaan
"Artinya kondisi baterai rendah/drop, tapi motor masih bisa dihidupkan dengan lancar. Disarankan untuk tidak mengaktifkan ISS (Idling Stop System). Ini sebagai anjuran bahwa dikhawatirkan usia pakai baterai sudah waktunya ganti,” kata Reza.
Sementara itu, jika tegangan baterai mencapai 11 volt, maka motor sudah tidak bisa dihidupkan lagi. Maka, selanjutnya indikator baterai akan terus menyala, dan pemilik harus segera melakukan pemeriksaan.
"Kalau benar-benar ngedrop, kita di aftersales service kita itu ada namanya layanan Honda Care. Apabila kondisi jauh dari AHASS, itu konsumen bisa menggunakan AHASS terdekat melalui Honda Care, itu akan dibantu untuk penanganan motornya," tutur Reza.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.