Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respons Gaikindo Soal Wajib Kendaraan Listrik di IKN Nusantara

Kompas.com - 18/03/2022, 14:21 WIB
Ruly Kurniawan,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mendukung penuh langkah pemerintah untuk mewajikan kendaraan bermotor listrik di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara nanti.

Pasalnya, hal tersebut bisa mendorong percepatan ekosistem kendaraan bermotor listrik nasional yang kini sedang berkembang.

Hanya saja, lebih baik kebijakan serupa tidak diterapkan di seluruh wilayah. Demikian dikatakan Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi saat ditemui dalam ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (JAW) 2022 belum lama ini.

Baca juga: Ini Perhitungan Nilai TKDN untuk Kendaraan Listrik Murni di Indonesia

Ilustrasi mobil listrik Hondadok.Honda Ilustrasi mobil listrik Honda

"Rencana ini sangat baik, kami pasti mendukungnya. Tapi jangan seluruh Indonesia dijadikan basis kendaraan listrik karena akan susah, mengingat infrastruktur kita belum memadai," ujarnya.

"Tetapi kalau satu kota dirancang semuanya harus kendaraan listrik kami sangat mendukung," tambah Nangoi.

Lebih jauh dia menilai, penggunaan kendaraan listrik di IKN Nusantara akan meningkatkan kualitas udara karena menggunakan energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan.

Sehingga, pihaknya akan mendukung langkah pemerintah terkait dengan memproduksi kendaraan listrik.

"Ini apalagi calon Ibu Kota Negara kita, kalau dibikin bersih kita dukung dan yang penting produksi pasti kita dukung," ungkap Nangoi.

Baca juga: Catat, Segini Biaya buat Konversi Motor Listrik

Kendaraan listrik otonom dari BRIN, Micro Electric Vehicle - Teleoperated Driving System (MEVi - TDS)dok.BRIN Kendaraan listrik otonom dari BRIN, Micro Electric Vehicle - Teleoperated Driving System (MEVi - TDS)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyebut bahwa IKN Nusantara akan dibangun dengan konsep hijau, pintar, dan ramah lingkungan.

Sehingga bila sudah terbangun Ibu Kota Negara tentunya ada aturan yang berlaku, salah satunya soal kendaraan bermotor yang boleh melintas adalah kendaraan ramah lingkungan.

"Jadi yang senang jalan kaki, bersepeda, silahkan pindah ke Ibu Kota baru. Kalau yang senang naik mobil, apalagi menggunakan BBM fosil, jangan pidah," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau