JAKARTA, KOMPAS.com - Ada komponen pada mobil yang berbentuk layaknya sabuk bermaterial karet sebagai penghubung antar beberapa bagian mesin. Komponen ini bernama fan belt.
Fan belt berfungsi memindahkan tenaga dari poros engkol mesin menuju poros penggerak seperti pulley AC, pulley hidrolik power steering, pulley alternator, hingga pulley penggerak water pump.
Mengingat perannya tergolong vital bagi mobil, kondisi fan belt harus terjaga dalam kondisi baik agar tidak berpengaruh pada kinerja komponen lainnya. Jika sudah rusak, segera ganti dengan yang baru.
Baca juga: Agar Tidak Kena Pajak Progresif, Begini Cara dan Syarat Blokir STNK
Didi Ahadi, Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM), lantas menjelaskan bahwa ciri fan belt yang harus diganti nampak pada kondisi fisiknya.
“Kalau sudah aus kondisinya akan getas dan retak-retak di bagian dalamnya,” kata Didi kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Tidak hanya getas dan munculnya retakan, ciri fisik lain yang bisa langsung dilihat adalah kondisi fan belt sudah mulai nampak kendur alias tidak kencang lagi.
Baca juga: Menggeser Tuas Transmisi Mobil Matik Jangan Sembarangan
Fan belt yang kendur menandakan sudah tidak layak pakai lagi. Sebab bisa membuat ritme kerjanya tidak sesuai dengan timing yang seharusnya. Timing yang tidak tepat sangat memengaruhi kinerja komponen lain yang terhubung pada sabuk ini.
Ciri fisik selanjutnya adalah gerigi fan belt sudah mulai aus. Seperti yang umum diketahui, fan belt memiliki dua sisi permukaan, yakni permukaan halus dan bergerigi. Jika geriginya sudah aus, daya cengkeram fan belt pasti akan menurun drastis.
Selain ciri yang nampak dari indera penglihatan, pemilik mobil bisa mendeteksi rusaknya fan belt dari bunyi berdecit yang muncul ketika mesin mobil dihidupkan.
Baca juga: Rapor 5 Tahun Wuling di Indonesia Versi Konsumen
“Bisa saja berdecit, tapi dicek dulu apakah beltnya yang sudah aus atau sistem pengencangannya yang kurang atau bermasalah,” ucap Didi.
Penyetelan fan belt juga harus dilakukan dengan tepat, terpasang pada pulley tidak terlalu kendur maupun tidak terlalu kencang. Fan belt yang terlalu kencang berisiko membuatnya cepat rusak. Smentara jika terlalu kendur akan mengurangi keefektifan kinerjanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.