Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedepankan Empati, Pengemudi Tidur di Pinggir Tol Cuma Kena Tegur

Kompas.com - 14/02/2022, 11:02 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Video tayang di media sosial, memperlihatkan pengemudi mobil yang diduga beristirahat di bahu jalan tol dan tertidur karena kantuk.

Dalam video yang diunggah akun TikTok, Polisi Galau Milenial87, mobil tersebut kemudian didatangi oleh polisi.

Sang polisi mengatakan, berhenti di bahu jalan diperbolehkan karena dalam keadaan darurat. Tapi kemudian dipertanyakan kenapa tidak berhenti di rest area sebelumnya.

Baca juga: Ingat Tekanan Udara Ban Standar Mobil, Lihat Stiker Keterangannya

Bapak ini Marah Tidur diBahu Tol Mau di tilang or? Endingny Haru !!#fyp #tilang #polisi #polisiindonesia #polantas #polisigaul #ntmcchanel #korlantas ? suara asli - POLISI GAUL MILENIAL

 

Polisi tersebut memberitahu bahwa berhenti di bahu jalan tertama di jalan tol juga mesti memasang segitiga pengaman. Selain itu jika benar dalam kondisi darurat baiknya ialah menyalakan lampu hazard.

Pengemudi tersebut awalnya tak terima dengan pernyataan polisi, tapi akhirnya sadar dengan kesalahannya. Sementara itu, polisi tersebut juga tidak menilang pengemudi dan hanya diberikan peringatan.

Budiyanto, pemerhati masalah transportasi dan hukum, mengatakan, penertiban pelanggaran memang perlu kedepankan empati, sebab tak jarang terjadi salah paham antara petugas dengan masyarakat.

Budiyanto mengatakan, penegakan hukum terhadap pelanggaran lalu lintas dan angkutan jalan dapat menggunakan tilang atau represif justice maupun teguran atau non justice seperti yang dilakukan polisi tadi.

Baca juga: Agar Lebih Aman, Lakukan Ini Saat Parkir Mobil Matik di Tanjakan

"Dengan dasar ini pelaksanaan diskresi konteksnya dengan penegakan hukum dapat dinilai di lapangan, apakah pelanggaran ini masuk dalam golongan ringan, sedang atau berat, sehingga petugas dapat menilai sendiri apakah pelanggaran ini perlu ditilang atau cukup dengan teguran," katanya kepada Kompas.com, belum lama ini.

Untuk itu kata Budiyanto, petugas harus punya konteks penegakan hukum yang tepat. Sebab dengan demikian akan menimbulkan rasa simpatik masyarakat kepada petugas.

"Tentunya hal ini perlu dibarengi dengan komunikasi yang baik, dan petugas dapat menilai rasa kebatinan atau empati yang dirasakan oleh pelanggar," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
.......semua ada tempatnya, klw ngk kuat jgn paksa khendak salah ....terutama yg ngk mau antri tukang serobot bahu jalan , bisa nabrak mobil parkir karena tidur ....area istirahat jd ngk guna ,smoga masih ada lahansih


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau