Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Ngeblong, Fakta Masih Banyak Pengemudi Tidak Kompeten

Kompas.com - 14/02/2022, 09:22 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Mengemudi di Indonesia bisa dibilang punya banyak tantangan dari pengguna jalan lainnya. Salah satu tantangan yang mengerikan adalah berpapasan dengan bus  ngeblong di jalan.

Istilah ngeblong kerap diberikan pada bus yang mengambil jalur lawan arah demi menghindari macet. Para pengemudi melakukan hal tersebut demi bisa sampai ke tempat tujuan lebih cepat.

Kejadian ini banyak ditemukan di jalan raya, baik ngeblong dalam kecepatan tinggi atau tidak terlalu kencang. Namun tentu saja, aksi ngeblong kerap membuat pengguna jalan lain kesal dan kadang bisa membahayakan.

Baca juga: 2 Bus Baru PO MJPM, Pakai Sasis Mercy dengan Bagasi Tembus

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dash Cam Owners Indonesia (@dashcam_owners_indonesia)

 

Menanggapi kelakuan pengemudi bus di Indonesia yang ngeblong, Training Director The Real Driving Centre Marcell Kurniawan mengatakan, kenyataan di jalan raya memang seperti itu. Banyak pengemudi yang tidak kompeten.

“Memang seharusnya pasal 77 Ayat 4 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang kewajiban pelatihan dan pendidikan pengemudi angkutan umum untuk pemohon SIM umum wajib dijalankan,” kata dia kepada Kompas.com, Minggu (13/2/2022).

Baca juga: Dipakai Marc Marquez, AHM Belum Tertarik Jual Vario 160 Repsol Honda

Sayangnya di Indonesia, masih sering ditemui pengemudi bus yang asalnya dari kernet. Kernet kerap diajari oleh pengemudi, awalnya hanya langsir atau maju-mundur, tapi lama-lama dipercaya mengemudi di jalan yang sepi.

“Faktanya, mayoritas kecelakaan terjadi karena faktor manusianya. Membentuk manusia yang kompeten, satu-satunya cara adalah dengan pelatihan kerja dan asesmen kompetensi,” kata Marcell.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com