Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Wajib Injak Pedal Gas Sebelum Matikan Mesin Mobil?

Kompas.com - 14/02/2022, 10:12 WIB
Dio Dananjaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comMesin mobil modern seharusnya lebih minim perawatan dan memudahkan para penggunanya. Termasuk juga lebih efisien dan ramah lingkungan ketimbang mesin mobil lawas.

Kebiasaan lama yang mengharuskan pemanasan saat baru menyala, atau menginjak pedas sebelum mematikan mobil, sudah semestinya tidak perlu dibiasakan pada mobil baru.

Pasalnya, masih banyak pengemudi yang melakukan kebiasaan menginjak gas saat ingin mematikan mesin mobil. Umumnya, kegiatan ini sering terlihat dilakukan oleh orang-orang tua.

Baca juga: Quartararo Sebut Sirkuit Mandalika Seperti Lintasan Motorcross

Ilustrasi sepatu yang digunakan untuk menyetir mobil.FMMOTORPARTS.com Ilustrasi sepatu yang digunakan untuk menyetir mobil.

Kabarnya, dengan menggerungkan gas sebelum mematikan mesin dianggap bisa mengisi aki kendaraan. Sehingga ketika nanti mau dinyalakan kembali, aki mobil jadi tidak soak.

Suparna, Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak, mengatakan, kebiasaan menginjak pedal gas sebelum mematikan mesin mobil untuk menjagadaya tahan aki belum bisa dibuktikan kebenarannya.

Pasalnya, proses pengisian aki sebetulnya tidak terjadi ketika pedal gas diinjak berulang kali saat mobil dalam posisi diam.

Baca juga: Curhatan Seorang Pria Gagal Ujian Praktik SIM C pada Jalur Zig-zag

Tombol start-stop di Daihatsu Copen.Febri Ardani/KompasOtomotif Tombol start-stop di Daihatsu Copen.

“Menginjak gas sebelum mematikan mesin hanya mitos saja. Malahan enggak ada gunanya dan cenderung boros bahan bakar karena mobil digas tapi bukan untuk menjalankan mobil,” ucap Suparna kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Terlebih jika diterapkan pada mobil-mobil zaman sekarang, yang mana sistem pengisian akinya sudah bagus.

Tanpa perlu digas sebelum mematikan mesin, aki mobil sudah terisi penuh lagi jika dalam kondisi normal.

Baca juga: Mobil Matik Berhenti di Lampu Merah Pakai Gigi D, Bikin Boros BBM?

Mesin mobil Mazda yang berteknologi SKYACTIV-Xresponse.jp Mesin mobil Mazda yang berteknologi SKYACTIV-X

“Justru kalau digas itu, akan menimbulkan pemakaian bahan bakar yang mubazir. Lalu menimbulkan polusi dan kalau ngegasnya terlalu berlebihan, bisa membuat mesin overrunning,” ujar Suparna.

Oleh sebab itu, pengemudi tidak perlu melakukan kegiatan tersebut. Sebab, kondisi tersebut justru membuat banyak bahan bakar yang seharusnya sudah tersuplai tetapi tidak terbakar sempurna.

“Kalau bahan bakar terlalu banyak tertinggal di ruang bakar, kalau bocor bisa terkontaminasi dengan oli mesin. Jadi manfaatnya enggak ada tapi efek sampingnya bisa menimbulkan hal-hal yang negatif,” kata Suparna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau