JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut akan melakukan kegiatan ekspor mobil buatan Indonesia ke Australia di kuartal pertama tahun ini (Januari-Maret 2022).
Langkah ini dilakukan untuk memperluas pasar kendaraan dalam negeri sekaligus memanfaatkan kemitraan komperhensif Indonesia-Australia di dalam Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).
Namun ia belum menyebut secara rinci mengenai merek kendaraan yang hendak melakukan ekspor ke sana. Lantas bagaimana tanggapan Toyota sebagai pemimpin pasar ekspor mobil buatan Indonesia?
Baca juga: Kebiasaan Norak Orang Indonesia, Membuntuti Rombongan Pengawalan
Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Indonesia Manufacturing (TMMIN) Bob Azam menyatakan pihaknya akan terus mendukung berbagai rencana pemerintah RI.
"Apalagi guna meningkatkan kinerja ekspor produk otomotif dalam negeri. Kami selalu menjajaki peluang tujuan ekspor yang lebih besar," katanya kepada Kompas.com, Jumat (28/1/2022).
Hanya saja, lanjut Bob semua merek otomotif memiliki peluang yang sama untuk melakukan ekspor ke Australia. Sebab, tantangan pasar otomotif di sana tengah menjadi perhatian bersama.
Salah satunya, ialah mengenai standarisasi emisi gas buang kendaraan bermotor dan segmentasi pada model mobil itu sendiri.
Baca juga: Mobil Buatan Indonesia Akan Diekspor ke Australia Mulai Kuartal I/2022
"Lebih jauh mengenai ekspor ke Australia silakan hubungi Kemenperin saja, ya," kata Bob.
IA-CEPA sendiri merupakan perjanjian komperhensif yang dibangun oleh kedua negara terkait berdasarkan perjanjian multilateral serta regional yang ada, termasuk Perjanjian Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN - Australia - Selandia Baru (AANZFTA).
Melalui IA-CEPA, seluruh produk ekspor RI yang masuk ke Negeri Kanguru tersebut dikenakan tarif nol persen. Sehingga, ada peluang meningkatkan sektor otomotif nasional.
Apalagi saat ini, Australia sudah tidak memiliki pabrik lokal lagi setelah memfokuskan pada sektor nasional tertentu. Di sisi lain, pasarnya masih sangat besar meski hanya mengandalkan impor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.