Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Perbedaan Oli Mesin Diesel dengan Pelumas Mesin Bensin

Kompas.com - 27/01/2022, 12:02 WIB
Serafina Ophelia,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Oli untuk mobil berperan sebagai pelumas, untuk mengurangi mesin dari gesekan yang berlebih. Setiap kendaraan memiliki kebutuhan oli yang berbeda-beda.

Ada beberapa perbedaan yang terdapat pada oli mesin diesel dengan oli mesin bensin. Selain kandungannya, cara mudah melihat perbedaan kedua oli ini adalah melalui kemasannya.

Technical Support Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, ada perbedaan spesifikasi kedua pelumas yang ditandai dengan kode pada kemasannya.

Pada oli mesin bensin, kode yang tercantum pada kemasan diawali huruf S. Sedangkan untuk mesin diesel, kode diawali huruf C.

Baca juga: Lampu Indikator Oli Menyala Saat Mobil Melaju, Segera Lakukan Ini

"Misalkan untuk mesin bensin harus menggunakan kode dengan huruf awalan S. Misalkan API SA, SB, SC dan seterusnya. Semakin tinggi abjadnya setelah huruf S akan semakin bagus, contohnya SF," jelas Didi, seperti dikutip dari Kompas.com.

Kode S (service) pada oli mesin bensin, atau spark plug ignition menandakan bahwa oli digunakan untuk mesin yang menggunakan busi atau bensin. Sedangkan pada oli mesin diesel, C berarti commercial.

Kemudian dari sisi komposisi, oli diesel memiliki viskositas atau ketahanan fluida yang lebih banyak daripada oli bensin. Sehingga, oli diesel lebih kental, membuatnya mampu untuk bertahan di suhu yang tinggi.

Produk oli mobil dari Evalube yang dapat dibeli secara online di sejumlah marketplace.Evalube Produk oli mobil dari Evalube yang dapat dibeli secara online di sejumlah marketplace.

Hal ini sangat berguna untuk mesin diesel yang suhu dan kompresinya cenderung tinggi. Kemudian, oli untuk mesin diesel juga diformulasikan untuk bisa menetralisir asam yang lebih tinggi.

Menyitat Delta Lube, bahan bakar diesel khususnya di Indonesia memiliki kandungan sulfur yang cukup tinggi. Maka mesin diesel memerlukan oli yang bisa menetralisir asam.

Baca juga: Tips agar Terhindar dari Tabrak Belakang di Jalan Tol

Dalam penggunaannya, oli mesin diesel tidak bisa sembarangan digunakan untuk kendaraan dengan mesin bensin ataupun sebaliknya. Karena masing-masing oli dibuat sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan mesin.

Ketika digunakan sembarangan, mesin kendaraan bisa lebih cepat rusak dan dapat mengurangi performa mobil.

"Oli mesin bensin digunakan untuk mesin diesel ya tidak cocok, mesin akan kasar atau berat saat dikendarai," jelas Didi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau