Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pahami Bahaya Fan Belt Putus pada Mesin Mobil

Kompas.com - 03/01/2022, 10:42 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada mesin mobil, terdapat fan belt yang memiliki fungsi cukup krusial. Komponen ini yang meneruskan putaran ke puli dan kinerja alternator, power steering, AC, dan lainnya.

Maka itu, komponen yang terbuat dari karet tahan panas ini perlu diperhatikan kondisinya. Untuk menemukannya, fan belt pada umumnya terletak di depan mesin dan di balik radiator.

Baca juga: Ciri-ciri Fan Belt Mobil Sudah Harus Diganti

Saat kondisi fan belt sudah aus dan tidak segera diganti, maka komponen ini bisa saja putus. Jika itu terjadi ketika mobil sedang digunakan atau di tengah perjalanan, tentu akan sangat merepotkan.

Fan belt pada mobil harus rajin dicek, minimal tiap 20.000 km.Otomania-Donny Apriliananda Fan belt pada mobil harus rajin dicek, minimal tiap 20.000 km.

Didi Ahadi, Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM), mengatakan, fan belt tersebut memutar beberapa komponen salah satunya adalah alternator. Jika karet tersebut sudah getas atau aus dan putus, maka akan berdampak juga pada suplai arus yang masuk ke aki atau baterai.

“Belt itu memutar pompa air (water pump), kipas (ada juga yang elektrik) alternator, kompresor AC, bahkan power steering yang masih menggunakan fluida. Biasanya kalau putus lambang aki nyala, tanda alternator yang mengisi tegangan listrik,” kata Didi, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Begini Cara Merawat Fan Belt Mobil agar Awet

Didi menambahkan, risiko lain yang juga bisa terjadi ketika fan belt putus adalah mesin mengalami panas berlebih. Sebab, kinerja pompa air akan terganggu dan tidak bisa lagi berfungsi untuk mengatur putaran air pada radiator.

ilustrasi fan beltwikihow.com ilustrasi fan belt

“Resikonya jika fan belt putus maka di pompa air atau water pump mesin bisa mengalami overheat,” ujar Didi.

Mengenai usia pakainya, menurut Didi, fan belt mempunyai usia yang cukup lama. Namun, komponen ini tetap perlu diperiksa secara berkala. Sehingga, kondisinya tetap terpantau dan mencegah tidak sampai putus ketika mobil sedang digunakan.

Perangkat fanbelt pada mesin kendaraanSetyo Adi/Otomania Perangkat fanbelt pada mesin kendaraan

“Untuk masa pemakaiannya tergantung, biasanya awet hanya harus diperiksa berkala saja, bisa 100.000 kilometer. Jika sudah aus, bisa dilihat dari fisiknya, yakni getas dan ada retak-retak pada bagiannya," kata Didi.

Selain itu, Didi menambahkan, biasanya fan belt yang sudah aus akan menimbulkan bunyi berdecit saat mesin dihidupkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com