Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meresahkan, Aksi Geng Motor Cirebon Serang Warga dengan Sajam

Kompas.com - 03/01/2022, 07:22 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Viral di media sosial, aksi arogan sekumpulan pemuda yang mengendarai sepeda motor di Arjawinangun, Kabupaten Cirebon.

Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @romansasopirtruck, terlihat sekelompok remaja diduga geng motor, melakukan konvoi di jalanan secara ugal-ugalan, sambil mengayunkan senjata tajam (sajam). 

Tak hanya itu, sambil mengendarai motor knalpot bising, mereka juga mengayunkan sajam tersebut kepada pengendara roda dua dan roda empat yang melintas berlawanan.

Aksi seperti ini sudah termasuk pelanggaran hukum karena nyawa pengendara yang berada di sekitar terancam hingga berpotensi menyebabkan korban jiwa.

Baca juga: Catat, Ini Komponen Mobil yang Wajib Diperiksa Saat Musim Hujan

Ketika dihadapkan dalam kondisi seperti ini, sebagai pengguna jalan lain sebaiknya kita segera hindari dan menjauh.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengingatkan, prinsip utama dari keselamatan adalah menjauhi hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Slamet Ariadhy (@romansasopirtruck)

Menurutnya, dalam video tersebut jelas bahwa ada satu atau lebih gerombolan yang berperilaku ugal-ugalan atau agresif.

“Hal utama yang harus dilakukan oleh pengemudi lainnya adalah segera jauhi, tidak dengan menyusul tetapi melambat,” ucap Sony kepada Kompas.com belum lama ini.

Sony melanjutkan, jika mengalami kondisi tersebut sebaiknya tak perlu menegur, sebab sesama pengemudi tidak punya otoritas tersebut, salah-salah bisa bertengkar.

“Jadi jangan terpancing atau terprovokasi karena kita pun bisa terbawa arus. Bahaya,” kata Sony.

Baca juga: Liburan dari Pantai, Jangan Malas Bersihkan Sisa Pasir di Mobil

Pengendara motor yang bersikap ugal-ugalan hanya memperlakukan diri dan komunitasnya di muka umum, serta membahayakan pihak lainnya.

“Kejadian tersebut sangat disayangkan. Tidak perlu cari perhatian, karena tidak akan ada yang simpatik juga dengan kelakuannya. Intinya hindari, biarkan petugas yang menindak supaya tidak menimbulkan korban luka,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau