Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Suzuki SW1, Motor Langka yang Eksentrik

Kompas.com - 29/12/2021, 15:41 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

Sumber rideapart

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepeda motor Suzuki dikenal punya desain yang cukup berbeda dari merek lain. Salah satu contoh revolusi desain motor Suzuki dapat dilihat dari Suzuki SW1.

Motor ini meluncur di Jepang pada awal 90'an. Desainnya menarik sebab menggabungkan desain skuter dan motor batangan. Bodinya mirip skuter tapi punya tangki bensin di tengah.

Baca juga: Gaya Hedonisme Honda CBR250RR yang Kental Aura Superbike

Suzuki SW1Foto: Rideapart Suzuki SW1

Mengutip Rideapart, Suzuki SW1 didesain oleh desainer industri Naoki Sakai dan firma Water Design. Huruf "S" pada SW1 merujuk pada Suzuki sedangkan "W" dari Water Design.

Suzuki SW1 hanya diproduksi sebanyak 200 unit. Selain dijual di Jepang tidak disebutkan jelas apakah motor diekspor ke negara lain. Karena itu motor ini merupakan motor langka Suzuki.

Suzuki SW1Foto: Rideapart Suzuki SW1

Proporsinya juga tidak lazim untuk motor di zamannya. Roda depan belakang belang, pelek depan lingkat 16 inci sedangkan belakang 15 inci. Dimensi panjang 2.105 mm, lebar 840 mm, tinggi 1.095 mm.

Baca juga: Kebiasaan Buruk yang Kerap Dilakukan Pengemudi Saat Road Trip

Suzuki SW1Foto: Rideapart Suzuki SW1

Mesinnya 250cc, dengan rincian bore x stroke yakni 72 x 61.2 mm. Mesin mampu menghasilkan 20 tk pada 8.000 rpm dan torsi 21 Nm pada 5.500 rpm. Transfer daya ke roda belakang pakai sabuk.

Suzuki SW1 ini dipajang di Museum Sejarah Suzuki di Prefektur Shizuoka, Jepang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber rideapart
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com