Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siap-siap, Usai Premium Giliran Pertalite yang Bakal Dihapus

Kompas.com - 24/12/2021, 07:31 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak hanya RON 88 atau Premium yang akan dihapus, rupanya pemerintah juga berencana mengganti Bahan Bakar Minyak (BBM) RON 90 alias Pertalite dengan yang lebih tinggi, yakni Pertamax.

Dengan demikian, ada dua jenis BBM yang akan dihapus. Namun perencanaannya memang bertahap yang diawali Pertalite mengganti Premium selama masa transisi, baru selanjutnya menyisahkan Pertamax.

Pertamax sendiri memiliki kadar oktan di atas 91 dan dinilai secara kualitas cukup baik serta ramah lingkungan ketikan digunakan pada mesin kendaraan, baik sepeda motor maupun mobil.

"Kita memasuki masa transisi di mana premium RON 88 akan diganti dengan Pertalite, sebelum akhirnya kita akan menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan," ujar Soerjaningsih, Direktur Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengutip dari migas.esdm.go.id Kamis (23/12/2021).

Baca juga: Ada Isu Mogok Kerja, Pertamina Tepis Hoaks Kelangkaan BBM

Ilustrasi BBM berkualitas dari Pertamina dengan Pertamax Series dan Dex Series.Dok. Pertamina Ilustrasi BBM berkualitas dari Pertamina dengan Pertamax Series dan Dex Series.

Menurut Soerja, jenis BBM Premium dengan oktan 88 saat ini hanya digunkaan tujuh negara. Secara volume, juga sangat kecil lantaran sudah munculnya kesadaran masyarakat akan penggunaan bahan bakar yang lebih berkualitas.

Untuk masa transisi peralihan tersebut, Soerja mengatakan pemerintah saat ini sedang menyiapkan road map bahan bakar ramah lingkungan yang akan dimulai dengan penghapusan Premium. Setelah itu berlanjut ke Pertalite yang turut digantikan.

Melalui skenario perubahan Premium ke Pertalite, diklaim bisa menurunkan kadar gas buang atau karbon monoksida hingga 14 persen. Sementara dari Pertalite ke Pertamax, bisa menekan emisi karbon 27 persen.

Baca juga: Isu BBM Premium Dihapus Muncul Lagi, Ini Tanggapan Pertamina

"Dengan road map ini, ada waktu di mana nantinya kita akan menggunakan BBM ramah lingkungan. Ada masa di mana Pertalite harus dry, harus shifting dari Pertalite ke Pertamax," ucap Soerjo.

Petugas melayani pembeli Pertalite di SPBU Abdul Muis, Jakarta Pusat, Jumat (24/7/2015). PT Pertamina (Persero) mulai menjual Pertalite dengan oktan 90 kepada konsumen dengan harga Rp.8400 perliter. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMOKRISTIANTO PURNOMO Petugas melayani pembeli Pertalite di SPBU Abdul Muis, Jakarta Pusat, Jumat (24/7/2015). PT Pertamina (Persero) mulai menjual Pertalite dengan oktan 90 kepada konsumen dengan harga Rp.8400 perliter. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO

Menanggapi penghapusan Pertalite setelah Premium, Corporate Secretary Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) Irto Ginting menjelaskan, sejauh ini belum ada informasi tersebut.

"Kalau kami akan melaksanakan sesuai penugasan yang diberikan oleh pemerintah," ucap Irto kepada Kompas.com, Kamis (23/12/2021).

Dilansir dari Kompas.TV, strategi penghapusan merupakan penyederhaan varian produk dan sesuai dengan Peraturan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK), tentang baku mutu emisi gas buang kendaraan bermotor tipe baru untuk kendaraan bermotor roda empat atau lebih.

Dalam Permen KLHK, pemerintah menetapkan BBM tipe EURO 4 atau setara RON 91 ke atas pada 2019 seacara bertahap hingga 2021.

Baca juga: Toyota Tanggapi Wacana Penghapusan PPnBM

 

Untuk tahapan penghapusan bakal dilakukan melalui tiga proses yang dimulai dengan pengurangan penggunaannya, disertai edukasi dan kampanye mendorong konsumen mengkonsumsi RON 90 ke atas.

Antrean SPBU di Trans Jawa selama libur natal dan tahun baru 2021 Antrean SPBU di Trans Jawa selama libur natal dan tahun baru 2021

Kedua, pengurangan bensin Premium dan Pertalite di SPBU yang diikuti edukasi dan kampanye mendorong BBM RON 90 ke atas.

Terakhir, penyederhanaan produk yang dipasarkan dengan hanya menjadi dua varian, yakni RON 91/92 serta Pertamaz Turbo dengan RON 95.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com