JAKARTA, KOMPAS.com - Cairan ban anti bocor sudah lama beredar di pasaran. Sampai saat ini tak sedikit yang menyangsikan efek jangka panjang cairan itu di pelek dan ban sepeda motor.
Salah satunya unggahan video di TikTok yang menyebutkan kekurangan cairan anti bocor pada ban tubeless, karena dianggap bikin pelek korosi, karet ban cepat getas, dan buang uang.
Baca juga: Lonjakan Mobilitas Diprediksi Mulai Hari, Sektor Darat Paling Krusial
@ayaspanda13Bikin penyakit ##surabaya ##fyp ##APlusDaywithRain ##realmeWishList ##rainyday ##dangerous ##danger
? Fire - Official Sound Studio
Video tersebut diunggah akun @ayaspanda13. Video berdurasi 11 detik itu memperlihatkan saat proses ban skutik dibuka dan terlihat pelek diselimuti semacam cairan hitam pekat.
Cairan penambal ban atau tire sealant merupakan senjata jitu pemakai ban tubeless. Cairan ini membuat pengendara tidak perlu ke tukang tambal ban jika ban tertusuk benda tajam.
Cairan penambal ban bekerja ketika ban terkena benda tajam. Saat terjadi lubang, cairan akan merembes pada lubang dan, cairan yang berubah sifatnya tadi akan menutupi lubang tersebut.
Meski demikian lebih praktis, Jimmy Handoyo, Technical Service & Development Dept. Head ban FDR, mengatakan, jika ban tubeless bocor maka tindakan yang paling dianjurkan yaitu tetap tambal manual.
Baca juga: Toyota Fokus Menuju 2050 Tanpa Emisi
"Kita tidak pernah merekomendasikan untuk menggunakan cairan penambal ban, karena dari segi senyawanya juga berbeda. Ke ban mungkin enggak masalah, tapi bisa saja peleknya yang jadi korban," kata Jimmy kepada Kompas.com belum lama ini.
Dodiyanto, Senior Brand Executive & Product Development PT Gajah Tunggal Tbk, produsen ban IRC, mengatakan, cairan penambal pasti punya pengaruh terhadap ban, tapi pihaknya belum melakukan studi khusus soal itu.
"Kita tidak bisa melarang konsumen karena itu hak mereka. Saat ini banyak beredar cairan tubeless. Kalau memang mau pakai sebaiknya pakai yang bermerek dan produsennya jelas," kata Dodi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.