Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Api Muncul dari Ruang Mesin Bus, Ini Bisa Jadi Penyebabnya

Kompas.com - 06/12/2021, 14:21 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Belum lama ini kejadian bus terbakar kembali terjadi. Kali ini bus yang terbakar adalah milik PO STJ dan terjadi di ruas Tol Semarang-Solo, Sabtu (4/12/2021).

Menurut keterangan pengemudi, api pertama kali muncul dari ruang mesin. Ketika sadar bus terbakar, pengemudi langsung menepi dan menyelamatkan kurang lebih 30 penumpang.

Ruang mesin bus seperti milik PO STJ ini berada di bagian belakang. Jadi pengemudi untuk sadar akan kondisi bus yang terbakar bagian belakangnya sudah sangat baik dan aman.

Baca juga: Malas Cuci Mobil, Pria Ini Malah Ubah Mobilio Miliknya Jadi Karatan

Mesin Hino R 260DOK. PT HMSI Mesin Hino R 260

Lalu apa yang bisa menyebabkan api muncul dari ruang mesin bus?

Senior Investigator Komiter Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan mengatakan, hal yang menjadi penyebab munculnya api di ruang mesin kemungkinan besar adalah korsleting pada jaringan kelistrikannya.

“Ada sejuta alasan terjadi kebakaran pada kompartemen mesin bus karena buruknya pemeliharaan. Instalasi dan penggunaan material kerap salah karena rendahnya kompetensi mekanik yang jadi pemicu korsleting,” ucapnya kepada Kompas.com, Minggu (5/12/2021).

Baca juga: Harga MPV Murah Jelang Selesainya Diskon PPnBM dan Akhir Tahun

Wildan sering menemukan kabel yang melintasi lubang bodi bus atau rangka tanpa proteksi dengan dipasang grommet (pelindung kabel). Posisi kabel yang tidak dilindungi ini rawan menjadi penyebab korsleting.

“Sering ditemukan adanya kabel diikat langsung ke metal struktur. Hal ini sangat berisiko mengakibatkan bad connection. Isolasi juga sering digunakan sebagai penutup sambungan kabel,” ucap Wildan.

Jika kabel berada di ruang mesin dengan temperatur yang tinggi, isolasi tadi bisa rusak dan rawan terjadi korsleting. Banyak juga kabel yang instalasinya tidak sesuai standar praktis industri, tidak rapi, dan tidak ada dudukan kabelnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau