Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komentar Aptrindo Soal Maraknya Kecelakaan Truk

Kompas.com - 29/10/2021, 16:12 WIB
M. Adika Faris Ihsan,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berkat percepatan vaksinasi, kasus Covid-19 perlahan menurun dengan berkurangnya angka penularan di Indonesia. Berbagai sektor ekonomi, termasuk distribusi logistik pun mulai bangkit kembali.

Sayangnya, sektor ini kembali terpukul dengan permasalahan baru, yakni banyaknya kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan armada angkutan barang hingga menimbulkan korban jiwa.

Agus Pratiknyo, Wakil Ketua Bidang Angkutan Distribusi & Logistik Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jateng & DIY menilai, banyaknya kecelakaan armada truk belakangan ini tidak lepas dari efek pandemi yang berlangsung sejak 2020.

Baca juga: Belajar dari Kasus Truk Tabrak Anggota Patwal di Tol Cikampek

"Saat ekonomi mulai bergerak akibat menurunnya penularan virus Covid-19, ternyata banyak menciptakan kegagapan di segala lini. Antara lain kelangkaan Biosolar yang sedang melanda seluruh pulau Sumatera, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, juga terjadinya banyak kecelakaan lalu lintas" kata Agus dalam keterangan tertulisnya, Kamis (28/10/2021).

Truk tabrak anggota patwal di jalan tol Cikampekinstagram.com/peristiwa_sekitar_kita Truk tabrak anggota patwal di jalan tol Cikampek

Menurutnya, salah satu faktor penyebab banyaknya kecelakaan truk akhir-akhir ini adalah minimnya perawatan armada angkutan barang tersebut. Sebab, muncul perang harga karena adanya tekanan ongkos muat dari pihak industri sebagai pengguna utama jasa angkutan barang.

"Selama pandemi banyak kendaraan angkutan barang yang tidak bekerja, jadi tidak ada pemasukan. Akibatnya mereka banyak yang tidak bisa melakukan perawatan kendaraan dengan baik, beli spareparts dan ban secara asal-asalan, tidak peduli kualitasnya, pokoknya yang murah asal bisa buat jalan saja" ujarnya lebih lanjut.

Baca juga: Honda City Sedan Resmi Mengaspal di Indonesia, Rp 300 Jutaan

Hal lain yang cukup krusial adalah faktor manusia sebagai sopir kendaraan angkutan barang. Agus menjelaskan bahwa mayoritas sopir truk banyak yang tengah membiasakan diri lagi untuk menyetir jarak jauh.

Sebab sebelumnya ketika pandemi Covid-19 tengah parah-parahnya, banyak dari mereka yang berhenti bekerja untuk sementara. Selain itu, para sopir juga dinilai belum memiliki konsentrasi penuh dalam mengemudi.

Truk muatan tepung yang terlibat kecelakaan saat dievakuasi petugas.istimewa Truk muatan tepung yang terlibat kecelakaan saat dievakuasi petugas.

Faktor-faktor tersebut perlu untuk jadi sorotan. Dengan menekan, bahkan menghilangkan faktor penyebab kecelakaan tersebut, risiko munculnya kecelakaan baru yang melibatkan angkutan barang dapat lebih diminimalisasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com