Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bonceng Anak di Depan Saat Mau Isi Bensin, Ibu Tabrak Petugas SPBU

Kompas.com - 21/10/2021, 07:22 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada beberapa aturan yang mesti dilakukan saat hendak mengisi bensin di SPBU. Salah satunya ialah mematikan mesin dan turun dari sepeda motor.

Tapi rupanya mematikan mesin saat mengisi bensin tidak cukup, ada baiknya mematikan mesin kendaraan sudah dilakukan saat mengantre sebelum depan mesin pengisian.

Seperti dalam video yang diunggah akun Tik Tok Metropolitan.id, memperlihatkan insiden saat hendak mengisi bensin.

Baca juga: Usai 2022, Energica Setop Jadi Pemasok Motor MotoE

@metropolitan.id via: ig kabarnegri #peristiwa #infounik #metropolitan #tiktokberita ? suara asli - Metropolitan.id

 

 

Dalam video terlihat motor di belakang yang mengantre isi bensin membonceng anak di bagian depan. Terlihat, ketika anak hendak turun dari jok depan, tangannya justru berpegang ke gas motor, sehingga terputar, membuat skutik ini melaju tak terkendali.

Motor kemudian menabrak pegawai SPBU yang sedang bertugas dan mesin pengisian.

Di sisi lain, Kepala SPBU Pertamina Cikini dan Pramuka Paimin mengatakan, kewajiban pengendara motor harus pakai standar dan turun dari motor untuk menghindari penyebaran jika ada percikan dan muncul api.

Warga mengantre membeli solar subsidi di SPBU Sangen, Desa Geger, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa (19/10/2021). KOMPAS.COM/MUHLIS AL ALAWI Warga mengantre membeli solar subsidi di SPBU Sangen, Desa Geger, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa (19/10/2021). 

“Untuk pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM), wajib mematikan mesin. Karena panas mesin di sekitar area pengisian sangat berbahaya dan bisa menimbulkan kebakaran. Untuk roda dua pada saat pengisian BBM wajib standar dan turun dari motor,” ujar Paimin kepada Kompas.com, belum lama ini.

Paimin mengatakan, ketika ada percikan api di sekitar atau di kendaraan kecenderungan pemilik akan panik dan membanting motornya.

Kemudian motor akan terjatuh karena tidak distandar sehingga berpotensi membuat api makin besar.

Baca juga: Motor Ditinggal, Pemiliknya Meneduh ketimbang Terobos Pelintasan KA

Isi bensin di SPBU Pertamina KOMPAS.com/Ruly Isi bensin di SPBU Pertamina

“Saat panik, umumnya motor akan ditinggal begitu saja atau dijatuhkan. Pemilik akan kabur menjauhi sumber api tadi. Perilaku seperti ini yang ingin dihindari, karena potensi api tambah besar dan menyebar,” katanya.

Hal tersebut berbeda jika motor di standar dan pemiliknya turun dari kendaraan. Seandainya ada kebakaran, pemilik hanya lari meninggalkan motor di tempat, tapi tidak menyebar.

Paimin mengatakan saat pengendara turun dan motor di standar dua maka penangannya bisa lebih cepat. Selain itu, mesin kendaraan juga harus dimatikan. Pasalnya merupakan unsur pemantik api.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com