JAKARTA, KOMPAS.com - Baru-baru ini beredar video di media sosial yang memperlihatkan dua mobil minibus saling pepet di jalan tol.
Dalam video yang diunggah oleh akun instagram @dashcamindonesia, terlihat mobil putih membanting setir ke kiri jalan lantaran dipepet oleh mobil berkelir silver.
Manuver yang dilakukan secara mendadak itu nyaris membuat mobil putih tersebut tertabrak sebuah truk yang hendak melintas.
Alih-alih menghentikan aksinya, kedua mobil itu pun terlihat tetap tak mau mengalah dan tetap terlibat aksi saling pepet.
Belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab kedua mobil itu terlibat konflik dan di mana aksi berbahaya itu terjadi.
Baca juga: Bahas Fitur Canggih pada Speedometer Yamaha R15 v4
Berkaca dari kejadian ini, ada baiknya pengendara mengontrol emosi di jalan raya agar terhindar dari konflik serupa.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, setiap langkah dalam berkendara pasti ada yang harus dipertanggung jawabkan.
“Saat mengemudi mengemudi dengan emosi maka akan ada akibatnya, ditambah dengan skill yang terbatas akan menimbulkan korban yang bisa cedera atau hilang nyawa. Mereka tidak bisa milih-milih,” kata Sony saat dihubungi Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Sony menambahkan, pengendara sebaiknya menghindari situasi yang dapat menimbulkan emosi di jalan raya. Mengemudikan kendaraan tidak hanya sehat secara fisik, tapi juga mental karena menghadapi lingkungan, provokasi, dan gangguan yang datang dari luar kendaraan.
View this post on Instagram
“Emosi adalah hal yang wajar pada manusia. Namun, bedanya ada pada hasil emosi yang dihasilkan. Harus terkontrol dan sesuai aturan. Pertimbangkan bila melakukan tindakan agresif, apa akibatnya bila berurusan dengan hukum,” kata dia.
Kemudian sikap lainnya adalah menghargai pengguna jalan lain, siapa saja, termasuk petugas di jalan raya atau bahkan dengan orang yang dianggap mengemudikan kendaraan secara agresif.
Baca juga: Ini Deretan Komponen yang Rawan Rusak pada Transmisi Mobil Manual
“Berkendara secara defensif. Seperti sejak awal tidak melanggar peraturan lalu lintas, mau mengalah dengan pengguna jalan lainnya. Jika bertemu dengan pengendara yang sedang agresif, berpikir positif saja, mungkin dia sedang buru-buru ada urusan penting yang tidak bisa dikompormikan. Segera beri jalan, atau menjauh,” ucap Sony.
Menurut Sony, tidak ada untungnya bila emosi dibiarkan meluap. Banyak konsekuensi yang akan dihadapi baik secara hukum maupun sosial.
“Terakhir, untuk menghindari terjadi masalah, rencanakan perjalana dengan matang. Pikirkan rute yang dilewati, kondisi jalan, lalu lintas. Ini bisa mengurangi kena masalah di jalan,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.