Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Diesel Diisi Pertalite, Petugas SPBU Kuras Tangki Mobil

Kompas.com - 08/09/2021, 13:00 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Kesalahan dalam hal pengisian bahan bakar mobil bisa terjadi pada siapa saja. Kurangnya konsentrasi pengemudi atau petugas bisa berakibat pada pengisian bahan bakar yang salah.

Seperti yang terjadi pada salah satu petugas SPBU dalam unggahan akun Instagram @kepoin_trending.

Dalam foto tersebut terlihat petugas SPBU sedang menguras tangki bensin sebuah mobil lantaran melakukan kesalahan dalam mengisi bahan bakar minyak (BBM) mobil mesin diesel (dextalite) menggunakan jenis bensin (pertalite).

Kesalahan ini tentunya akan memberikan dampak yang cukup fatal pada komponen mesin. Bahkan kesalahan ini bisa menyebabkan terjadinya kerusakan dua komponen vital, yakni fuel injection pump atau pompa injeksi bahan bakar dan juga nozzle.

Baca juga: Sapa Warga Jakarta Selatan, Hyundai Buka Jaringan di Pondok Indah

Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, kesalahan saat pengisian bahan bakar bensin pada mesin mobil diesel, bisa menyebabkan mobil mengalami overhaul (turun mesin).

“Mesin pasti akan rusak dan harus dilakukan overhaul. Karena mesin bensin itu menggunakan bensin yang mudah terbakar, kalau bahan bakar solar itu tidak mudah terbakar,” ucap Didi kepada Kompas.com, Rabu (8/9/2021).

Namun Didi melanjutkan, jika tangki sudah dikuras dan dibersihkan dan tidak terjadi masalah yang berarti, pemilik kendaraan tidak perlu melakukan overhaul.

Petugas SPBU menggunakan alat pelindung wajah saat melayani pengendara di SPBU Pertamina 31.128.02 di Jl. Letjen M.T. Haryono, Jakarta Timur, Senin (1/6/2020). Penggunaan alat pelindung wajah (Face Shield) tersebut sebagai salah satu upaya untuk melindungi diri saat berhubungan langsung dengan pengendara dalam pencegahan penyebaran COVID-19.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Petugas SPBU menggunakan alat pelindung wajah saat melayani pengendara di SPBU Pertamina 31.128.02 di Jl. Letjen M.T. Haryono, Jakarta Timur, Senin (1/6/2020). Penggunaan alat pelindung wajah (Face Shield) tersebut sebagai salah satu upaya untuk melindungi diri saat berhubungan langsung dengan pengendara dalam pencegahan penyebaran COVID-19.

Sementara itu, Service Advisor (SA) Astra Isuzu Solo Haryanto mengatakan, jika kerusakan belum parah cukup dilakukan pengurasan bahan bakar bensin pada tangki maupun saluran ke ruang bakar.

Tetapi, jika kerusakan yang terjadi sudah terlanjur parah dan mesin sudah tidak bisa dihidupkan maka harus dilakukan servis.

“Yang perlu dilakukan saat mesin tidak bisa dihidupkan atau mengalami kerusakan parah adalah melakukan servis atau kalibrasi pada injection pump (bosch pump) atau pun pada nozzlenya,” ucap Haryanto.

Baca juga: Catat, Begini Cara Mengurus Motor yang Dicuri tapi Masih Kredit

Haryanto menambahkan, kedua komponen tersebut merupakan komponen vital pada mesin diesel. Piranti itu hanya bisa bekerja atau berputar mengandalkan pelumas yang ada pada solar.

“Injection pump maupun nozzle bisa berputar dan bergerak dengan mengandalkan pelumas yang terkandung dalam solar. Sedangkan bensin sama sekali tidak mengandung zat pelumas,” kata dia.

Jika beruntung, kedua komponen bisa dilakukan perbaikan dan tidak perlu dilakukan penggantian total. Tetapi jika rusak maka yang perlu diganti adalah internal part injection pump.

“Kalau sudah macet yang perlu diganti adalah part injection pump selanjutnya dilakukan kalibrasi ulang setelan sesuai dengan standar spesifikasi teknisnya,” ucap Haryanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau