JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah tongkrongan dan interior, giliaran mengulik urusan performa dari duet mobil listrik beda negara yang kini meramaikan pasar otomotif Indonesia.
Seperti diketahui, Nissan Leaf hadir dengan baterai lithium-ion 40 kWh yang diklaim mampu memberikan daya jelajah 311 km dalam satu kali pengisian daya. Hasil ini didapat berdasarkan pengujian yang dilakukan New European Driving Cycle (NEDC).
Jarak 40 km tersebut dibaratkan setara dengan penggunaan rata-rata harian dalam satu minggu. Namun, jangan ditelan mentah-mentah, karena tentu beda negara beda pula hasilnya.
Baca juga: Menimbang Kenyamanan Kabin Nissan Leaf dan Hyundai Ioniq
Untuk pengisian daya, Nissan mengklaim Leaf membutuhkan waktu 5-7 jam menggunakan home charger AC 7.4 Kw. Sementara saat menggunakan portabel berkapasitas 2.3 Kw, waktu yang dibutuhkan lebih panjang, yakni 12-15 jam.
Dari sisi performa, Leaf dilengkapi motor listrik EM57 AC3 Synchronous yang sanggup menghasilkan daya sebesar 110 kW atau setera 150 Ps (147,9 tk). Sementara torsinya terbilang lumayan berlimpah, yakni 320 Nm.
Tak ada perbedaan dari aspek mesin dengan Leaf yang dulu sempat redaksi jajal. Bicara soal sensasi berkendara, selain tanpa suara, memang urusan performa Leaf patut diperhitungkan.
Seperti kebanyakan mobil listrik lainnya, sensasi torsi serba instan sudah bisa dirasakan dari putaran bawah.
Karakter responsif tetap menjadi salah satu daya tarik sebagian besar mobil listrik. Bahkan untuk mencapai kecepatan 120 kpj, tak butuh waktu lama bagi Nissan Leaf.
Tak hanya tenaga, meski ada beberapa kekurangan dalam kenyamanan berkendara, tapi bicara handling dan bantingan suspensi terbilang sangat baik. Tak heran rata-rata yang sudah sempat menjajalnya kerap mengklim Leaf cukup gesit.
Baca juga: PPKM Level 3, Ini Aturan Perjalanan Darat Sesuai Inmendagri
Leaf juga menawarkan pengalaman menarik melalui empat mode berkendara, yakni D Mode, B Mode, Eco Mode, dan B+ ECO Mode.
Selain itu, masih ada fitur e-Pedal yang memungkinkan pengendara mengoperasikan mobil hanya dengan satu pedal, untuk berakselerasi dan deselerasi.
Lantas bagaimana dengan Hyundai Ioniq ?
Untuk mobil listrik asal Korea Selatan ini juga sebenarnya punya karakter yang sama, hanya saja dari sisi kapasitas baterai dan data di atas kertas, Leaf lebih unggul.
Hyundai membekali Ioniq dengan motor listrik 100 kw yang mampu mengantarkan tenaga sebesar 136 Ps atau setera 134 tk, dan torsi sebesar 295 Nm untuk penggerak roda depannya. Bila disandingkan, memang lebih kecil dari Leaf.
Berdasarkan hasil pengujian, untuk menempuh jarak 100 kpj, Ioniq bisa menuntaskan dalam waktu 10,2 detik dan lebih cepat 9,9 detik pada mode Sport. Dibekali transmisi single speed reduction yang sama dengan Leaf, tiap perpindahan yang terjadi memang sangat halus.
Walau dari tenaga kalah, namun baterai lithium-ion berkapasitas 38,3 kWh pada Ioniq diklaim memiliki kelebihan dari daya jelajah yang mencapai 373 km berdasarkan uji NEDC dalam satu kali pengisian dan hasil yang sama dengan Leaf berdasarakan WLTP.
Baca juga: Beda Karakter Tongkrongan Nissan Leaf dan Hyundai Ioniq
Pengisian daya fast charging juga bisa dilakukan dalam waktu 1 sampai 2 jam, sementara untuk listrik rumah dengan daya 7.200 watt, butuh waktu 5-6 jam.
Soal sensasi berkendara sebenarnya tak begitu berbeda, apalagi Ioniq juga menghadirkan empat mode berkendara, yakni Eco, Normal, Sport, serta Eco+ yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya.
Bantingan dari suspensi tergolong nyaman, dan kemudahan mengendalikan kemudi menjadi salah satu nilai tambah yang dihadirkan Hyundai pada Ioniq.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.