JAKARTA, KOMPAS. com - Beredar di media sosial video seorang perempuan yang naik sepeda motor dengan gaya tak lazim.
Video tersebut diunggah oleh akun instagram Dashcam Indonesia, Jumat (13/8/2021). Dalam rekaman tersebut, terlihat perempuan yang menggunakan kaos hitam dan celana merah berkendara dengan gaya kaki yang menyilang.
Gaya berkendara seperti itu tentu membahayakan dirinya dan juga pengguna jalan lain disekitarnya.
Terkait hal ini, Head of Safety Riding Promotion Wahana, Main Dealer motor Honda wilayah Jakarta-Tangerang Agus Sani mengatakan, sebaiknya saat berkendara posisi kaki biker harus selalu dalam kondisi siap yaitu tepat pada footstep atau dek, agar ketika berhenti tiba-tiba atau melakukan manuver menjadi lebih aman.
Baca juga: Maling Motor Makin Nekat, Apa yang Harus Dilakukan Pemilik Kendaraan?
“Posisi kaki yang tidak sesuai akan berakibat sulitnya manuver dan bahkan bisa kehilangan keseimbangan saat berkendara, jika melihat video tersebut mungkin si pengendara kurang paham pentingnya keselamatan sehingga terlalu santai,” ujar Agus saat dihubungi Kompas.com, Jumat (13/8/2021).
Hal serupa juga diungkapkan oleh Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, menurutnya cara dan posisi wanita saat berkendara cenderung santai. Bahkan masih banyak yang menggunakan sepatu hak tinggi saat berkendara.
“Masih banyak wanita yang tidak mengetahui posisi yang benar ketika membawa motor. Karena sikap saat berkendara berperan besar dalam hal keselamatan di jalan saat berkendara,” kata Jusri.
Untuk itu ada hal yang harus diperhatikan bagi wanita saat mengendarai motor. Mulai dari posisi badan, tangan dan kaki. Setidaknya ada sembilan tips berkendara sepeda motor yang diberikan Jusri untuk para ladys biker.
View this post on Instagram
1. Bergerak dengan tepat (benar dan sesuai kondisi), kadang kala pada traffic padat pergerakan bertahap dan teralalu pelan akan membahayakan orang lain dan tentunya diri sendiri.
2. Pengereman hanya dilakukan ketika situasinya terkendali; Di mana, Kapan, Bagaimana dan Mengapa?
-Di mana: ketika motor hanya sedang tegak lurus, tidak sedang menikung, tidak saat roda sedang menghajar lintasan rusak, tidak sedang berada dilintasan licin.
-Kapan: hanya dilakukan ketika situasi betul-betul sedang terkendali, tidak dilakukan kapan saja, kadang kala pengereman sembarangan akan memperburuk kualitas masalah yang sedang dihadapi.
-Bagiamana: lakukanlah dengan gerakan meremas dan bertahap, tidak sekaligus, tidak mengunci, bantu dengan deselerasi mesin (engine brake). Sebab jika roda terkunci pengemudi bisa terjatuh.
3. Orang lain belum tentu melihat Anda mampu memperlambat kecepatan, untuk itu yang harus dilakukan sebelum bermanuver adalah; cek spion, berikan sein, shoulder check, menoleh dengan cepat ke sisi samping, dan manuever dengan kecepatan yang sesuai.
4. Posisi siku tangan harus di atas garis handle bar dan menekuk sombong agar maksimal dalam meresap energi benturan yang terjadi pada roda depan ketika melintasi jalan rusak. Jika posisi siku sejajar dengan stang maka yang terjadi membuat pengendara akan kehilangan kendali.
5. Pada posisi u-turn, bilamana kecepatannya pelan buat sudut menikungnya kecil.
6. Turun kan kaki kiri terlebih dahulu, pertahankan kaki kanan tetap diatas pedal rem kaki sampai kecepatan berada di 0 Km per jam.
7. Jangan pernah menduga mereka memahami apa yang ada di dalam pikiran Anda, mungkin saja mereka tidak melihat atau mungkin saja mereka konsentrasinya tidak pada Anda.
Baca juga: Jangan Sampai Kena Tilang, Pasang Pelat Nomor Harus Sesuai Aturan
8. Pastikan arah telapak kaki sejajar lurus ke depan, tidak menyempit atau kedua lutut nyaris bertemu. Posisi menyempit akan membuat posisi duduk cenderung diujung sadel, posisi ini juga akan membuat level weight distribution akan selalu berada di roda depan dan keseimbangan total akan mudah rapuh.
9. Begitu juga dengan telapak tangan, bila terlalu menyempit membuat pengendara kehilangan genggaman pada saat roda depan melintasi jalan rusak atau membentur polisi tidur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.