JAKARTA, KOMPAS.com – Untuk mengejar tampilan mobil agar menjadi lebih keren, biasanya pemilik mengganti pelek dan ban keluaran aftermarket.
Namun tingginya harga pelek aftermarket, membuat sebagian orang mengalihkan perhatiannya ke pelek replika.
Dari segi tampilan, umumnya pelek replika memiliki desain yang sama persis. Namun bagaimana dengan kualitasnya?
Baca juga: Akibat Asal Tancap Gas Saat Belok, Pengendara Motor Ini Adu Banteng
Hendra Wijaya, Direktur Marketing HSR Wheel, mengatakan, keselamatan harus menjadi prioritas saat memilih pelek.
Ia tak melarang penggunaan pelek replika. Namun menurutnya, namanya barang imitasi pasti kualitasnya tidak sebaik yang asli.
“Pelek itu salah satu komponen yang menunjang keamanan dan keselamatan penumpang di dalam mobil,” ujar Hendra, dalam rilis resmi yang dilansir pada Minggu (18/7/2021).
Baca juga: Bahas Bagaimana Sistem Gaji Pengemudi Bus AKAP
“Makanya proses pembuatan pelek tidak bisa dilakukan sembarangan, semuanya harus diperhitungkan secara matang,” kata dia.
Hendra juga mengatakan, pelek replika cenderung lebih terjangkau dengan tampilan yang tidak kalah dari pelek orisinal.
Tapi sisi kualitas, demi menekan biaya, pelek replika cenderung kompromi pada kualitas bahan, metode produksi, quality control, dan pengerjaanya kurang rapi.
"Ada baiknya hindari penggunaan pelek replika yang berisiko. Walaupun aman di kantong, namun belum tentu aman buat diajak nyelonong. Apalagi buat daily use, tetap berhati-hati,” kata Hendra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.