Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Asal Tancap Gas Saat Belok, Pengendara Motor Ini Adu Banteng

Kompas.com - 17/07/2021, 13:22 WIB
Aprida Mega Nanda,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi pengendara sepeda motor, potensi kecelakaan di jalan raya dapat hadir dari berbagai faktor. Salah satu penyebab yang cukup sering terjadi adalah pengendara motor yang tidak sabar saat ingin menikung, seenaknya memotong jalan orang lain.

Misalnya seperti dalam video yang diunggah oleh akun instagram @dashcamindonesia, Sabtu (17/7/2021). Dalam rekaman tersebut terlihat pengendara motor yang hendak belok kanan.

Alih-alih menunggu situasi aman, pengendara tersebut justru menyeberang saat kondisi lalu lintas sedang ramai. Alhasil, tabrakan antar dua pengendara motor pun tak bisa dihindari.

Baca juga: Mobil Lama Parkir, Jangan Lupa Cek Volume Air Aki

Menanggapi pengemudi seperti ini, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, ini adalah contoh pengemudi yang minim ilmu pengetahuan berkendara.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dashcam Indonesia (@dashcamindonesia)

“Di jalan raya itu bukan siapa duluan atau cepat, tapi siapa yang paling beretika. Tidak ada gunanya cepat tapi bisa berujung celaka atau justru mencelakai orang lain,” ucap Sony beberapa waktu lalu kepada Kompas.com.

Sony melanjutkan, etika yang benar ketika berada di persimpangan, pertama adalah perhatikan lajurnya. Tidak dibenarkan memotong marka jalan, apalagi memotong kendaraan yang sudah ada di lajurnya.

Baca juga: Bahas Bagaimana Sistem Gaji Pengemudi Bus AKAP

“Kemudian kurangi kecepatan 100 meter sebelum persimpangan dan nyalakan lampu sein 50 meter. Setelah itu cover brake untuk antisipasi terhadap bahaya orang menyeberang dan perhatikan rambu-rambu,” kata dia.

Sony juga mengingatkan, bahwa jalan raya adalah milik bersama yang harus digunakan secara beretika.

“Jika lain kali bertemu pengemudi yang motong lajur, lebih baik kasih saja ruang demi keamanan dan terhindar dari konflik,” ucapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com