Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Etika Membunyikan Klakson di Jalan

Kompas.com - 28/06/2021, 07:12 WIB
Dio Dananjaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Penggunaan klakson pada kendaraan tidak boleh sembarangan. Sebab klakson punya fungsi sebagai alat komunikasi ketika di jalan.

Membunyikan klakson secara berlebih tentu dapat mengganggu pengendara lain. Lebih parah, suara klakson yang mengganggu dapat memancing emosi dan menimbulkan konflik.

Tak heran jika penggunaan klakson aftermarket tidak direkomendasikan. Sebab klakson jenis ini biasanya bersuara lebih lantang daripada tipe standar.

Baca juga: Tak Terima Diklakson, Pengemudi Pajero Sport Ngamuk dan Merusak Truk

Lalu lintas kendaraan di Tol Dalam Kota Jakarta tampak padat pada jam pulang kerja di hari ketiga pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap dua, Rabu (16/9/2020). Pembatasan kendaraan bermotor melalui skema ganjil genap di berbagai ruas Ibu Kota resmi dicabut selama PSBB tahap dua.KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Lalu lintas kendaraan di Tol Dalam Kota Jakarta tampak padat pada jam pulang kerja di hari ketiga pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap dua, Rabu (16/9/2020). Pembatasan kendaraan bermotor melalui skema ganjil genap di berbagai ruas Ibu Kota resmi dicabut selama PSBB tahap dua.

“Sebaiknya pakai standar pabrik. Karena modifikasi dengan suara yang lebih keras justru dapat mengganggu” ujar Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), kepada Kompas.com belum lama ini.

Menurut Sony, membunyikan klakson ada etikanya. Misalnya pengemudi dianjurkan mengaktifkan klason pada saat-saat tertentu saja.

Terlebih, banyak orang di jalan yang ingin mendapatkan prioritas dengan terus-terusan memencet klakson.

Baca juga: Jajal Kenyamanan Toyota HiAce yang Disulap Jadi Motorhome

Klakson aftermarket merek Denso,Ghulam/KompasOtomotif Klakson aftermarket merek Denso,

“Kalau sebentar-sebentar klakson, bikin orang keder. Dalam aturannya membunyikan klakson hanya saat-saat penting saja,” ucap Sony.

Sementara itu Jusri Pulubuhu, Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan, pengemudi harus bisa berempati kepada pengguna jalan lain dengan tidak asal membunyikan klakson.

Meskipun klakson berfungsi untuk mengingatkan pengendara lain, tapi penggunaannya harus sopan.

Baca juga: Hasil MotoGP Belanda 2021, Quartararo Juara, Rossi Kecelakaan

Dipak Das, seorang pengemudi asal Kolkata, India, sudah 18 tahun tak pernah membunyikan klakson mobilnya.Oddity Central Dipak Das, seorang pengemudi asal Kolkata, India, sudah 18 tahun tak pernah membunyikan klakson mobilnya.

Menurutnya, cukup bunyikan klakson sekali. Bila pengendara yang diperingatkan belum juga sadar, klakson boleh dibunyikan dua kali.

“Tapi jangan dibunyikan terus-menerus. Bunyi klakson juga jangan diubah-ubah. Biarkan sesuai standar bawaan pabrik,” kata Jusri, kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com