Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Larangan Mudik, BPTJ Catat Peningkatan Penumpang Bus AKAP

Kompas.com - 24/05/2021, 09:22 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mencatat terjadi peningkatan jumlah penumpang Bus Antarkota Antarprovinsi (AKAP) sejak layanannya dibuka lagi usai masa larangan mudik.

Peningkatan ini terlihat di tiga dari empat terminal Tipe A, termasuk untuk layanan Bus Antarkota Dalam Provinsi (AKDP).

Kepala BPTJ Polana B Pramesti menyebutkan, berdasarkan data pada 18 hingga 21 Mei 2021, tercatat terjadi kenaikan jumlah keberangkatan penumpang AKAP di Terminal Jatijajar Depok, Terminal Poris Plawad Tangerang, dan Terminal Baranangsiang, Bogor Jawa Barat hingga 8,87 persen.

Sementara khusus untuk terminal Pondok Cabe Tangerang Selatan tidak terjadi kenaikan. Peningkatan terjadi dengan asumsi dibandingkan dengan jumlah rata-rata penumpang pada masa normal yaitu di Januari-Maret 2021.

Baca juga: Pengetatan, Dishub Pastikan Penumpang Bus AKAP Turun di Terminal

"Pada hari-hari biasa seperti pada Januari sampai dengan Maret, rata-rata per hari Terminal Baranangsiang melayani penumpang sekitar 203 orang. Pasca masa peniadaan mudik, Terminal Baranangsiang tercatat melayani sebanyak 221 penumpang rata-rata per hari," kata Polana dalam keterangan resminya, Minggu (23/5/2021).

Sejumlah penumpang bus tengah bersiap untuk menaiki salah satu layanan bus dari Terminal Poris Plawad, Minggu (11/4/2021).KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL Sejumlah penumpang bus tengah bersiap untuk menaiki salah satu layanan bus dari Terminal Poris Plawad, Minggu (11/4/2021).

Sementara dari sisi destinasi yang paling banyak dituju, yakni Wonosobo Jawa Tengah, Lampung, dan Padang. Untuk layanan AKAP di Terminal Poris Plawad Tangerang, pada pasca-peniadaan mudik, naik sekitar 74 persen.

Menurut Polana, jurusan atau tujuan layanan bus AKAP dari 78 perusahaan di Poris Plawad, paling banyak melayani rute Padang dan Madura.

"Apabila pada waktu normal rata-rata setiap hari melayani penumpang sekitar 446 orang, maka selepas masa peniadaan mudik Terminal Poris Plawad rata-rata melayani sejumlah 776 penumpang per hari," ujar Polana.

Sementara di Terminal Jatijajar Depok, Polana mengatakan terhadap kenaikan pengguna layanan AKAP. Dari biasanya sekitar 324 orang perhari, usai larangan mudik menjadi 519 penumpang.

Baca juga: Terminal Dibuka, Bus AKAP Bisa Beroperasi dengan Pengetatan

Dengan jumlah tersebut, untuk kenaikan penumpang di Jatijajar kurang lebih sekitar 60 persen. Sementara kota tujuan terbanyak yakni Ponorogo, Bojonegoro, Yogyakarta, dan Pekalongan dengan 48 PO bus yang beroperasi.

Sejumlah calon penumpang bersiap naik bus di area Terminal Jatijajar, Depok, Jawa Barat, Kamis (23/4/2020). Pemerintah memutuskan kebijakan larangan mudik Lebaran 2020 bagi masyarakat mulai berlaku Jumat (24/4) guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19.ANTARA FOTO/ASPRILLA DWI ADHA Sejumlah calon penumpang bersiap naik bus di area Terminal Jatijajar, Depok, Jawa Barat, Kamis (23/4/2020). Pemerintah memutuskan kebijakan larangan mudik Lebaran 2020 bagi masyarakat mulai berlaku Jumat (24/4) guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

Terkait perbandingan kedatangan penumpang AKAP pada masa setelah peniadaan mudik Polana menjelaskan, untuk Terminal Jatijajar Depok dan terminal Pondok Cabe Tangerang Selatan tidak terjadi perbedaan yang signifikan. Beda dengan Terminal Poris Plawad Tangerang, yang turun dari biasanya 70 menjadi 37 per hari setelah berakhirnya masa peniadaan mudik

"Demikian pula dengan Terminal Baranangsiang, pada masa normal rata-rata terdapat 88 penumpang setiap hari, sedangkan setelah masa peniadaan mudik tercatat sekitar 74 penumpang," kata dia.

Untuk melakukan antisipasi penularangan Covid-19, termasuk juga dalam rangka pengetatan perjalan sampai 24 Mei 202, Polana menegaskan pihaknya rutin melakukan tes GeNose kepada penumpang secara acak di terminal.

Baca juga: 4,6 Juta Kendaraan Keluar Masuk Jakarta Selama Larangan Mudik Lebaran

Calon penumpang mengikuti uji coba penerapan tes GeNose C19 di Terminal Kelas 1A Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (1/5/2021). Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan melakukan uji coba penerapan tes GeNose C19 di Terminal Baranangsiang, Bogor dengan target sasaran sebanyak 300 calon penumpang yang diambil secara acak sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19 dan antisipasi menghadapi lonjakan penumpang. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/hp.ANTARA FOTO/ARIF FIRMANSYAH Calon penumpang mengikuti uji coba penerapan tes GeNose C19 di Terminal Kelas 1A Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (1/5/2021). Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan melakukan uji coba penerapan tes GeNose C19 di Terminal Baranangsiang, Bogor dengan target sasaran sebanyak 300 calon penumpang yang diambil secara acak sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19 dan antisipasi menghadapi lonjakan penumpang. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/hp.

Total dari 18 hingga 21 Mei 2021, telah ada 1.707 penumpang yang dilakukan pengetesan secara acara. Dari jumlah tersebut, ada 22 penumpang yang terindikasi positif.

"Untuk penumpang yang terindikasi gejala positif kami minta untuk menunda perjalanan dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Data penumpang yang terindikasi juga disampaikan kepada pihak terkait dengan satgas penanganan Covid-19 di daerah sebagai acuan dalam melakukan tindakan lanjut yang dibutuhkan," ujar Polana.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau