Mobil88 Dorong Beli Mobil Bekas via Aplikasi Digital

JAKARTA, KOMPAS.com – Sebagai salah satu perusahaan di bawah Grup Astra, Mobil88 kembali melakukan inovasi untuk memudahkan konsumen dalam memiliki mobil bekas.

Presiden Direktur Mobil88 Naga Sujady, mengatakan, perusahaan tahun ini akan fokus pada digital platform, yang menjadi solusi cerdas saat pandemi seperti sekarang.

"Kami akan terus berinovasi dalam digital platform ini, salah satunya dengan menambah fitur-fitur menarik pada aplikasi Mobil88 e-store," ujar Naga, dalam konferensi virtual (6/5/2021).

Baca juga: Begini Prosedur Lengkap Pengajuan SIKM Saat Larangan Mudik Berlaku

Stanly/Otomania Mobkas Mobil88

Menurutnya, Mobil88 akan memaksimalkan semua lini digital platform. Mulai dari pengadaan, pembiayaan, hingga asuransi kendaraan yang tersaji dalam satu platform.

Sementara itu, Chief Operating Officer Mobil88 Sutadi, mengatakan, ke depan pihaknya akan mencoba kombinasi dari bisnis offline maupun online.

Salah satunya dengan meluncurkan aplikasi Mobil88 e-store yang sudah tersedia di Play Store maupun App Store.

Baca juga: Tol Cikampek Padat Imbas Penyekatan Larangan Mudik, Ini Penjelasan Polisi

- -

“Bisnis Mobil88 selama 32 tahun lebih fokus pada offline. Kita sadar tidak sadar, hampir beberapa tahun ke belakang ini beberapa bisnis sudah pindah ke digital platform,” ujar Sutadi.

Lewat platform digital, Mobil88 berencana melakukan penetrasi pasar yang lebih masif. Paling baru, dalam waktu dekat akan diluncurkan sebuah kampanye ‘semua orang bisa punya mobil’.

“Kami mencoba bagaimana memudahkan setiap orang yang punya mobil, bisa menukarkan mobilnya,” ucap Sutadi.

Baca juga: Ingat, Usai Lebaran Polisi Juga Sekat Kendaraan yang Masuk Jakarta

Mobil88 Ilustrasi konsumen tengah memilih mobil bekas di shoroom Mobil88

“Contohnya, dulu orang ganti mobil tiap 3 tahun atau 5 tahun, nah kami bisa saja membuat bagaimana dalam setahun kalau sudah bosan kita kerja sama dengan leasing, untuk menawarkan kendaraan ini dalam setahun bisa ditukarkan,” katanya.

Sutadi mengatakan, pihaknya berharap perusahaan pembiayaan mungkin bisa menawarkan paket-paket yang lebih ringan, khususnya buat konsumen milenial yang saat ini jumlahnya cukup besar.

“Mungkin bisa jadi kalau kendaraan yang dia pakai itu lebih mahal, dia tukarkan ke yang lebih murah, bisa mendapat pengembalian uang. Jadi kemudahan itu yang terus kita tawarkan kepada pelanggan,” ujarnya.