JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar mobil bekas masih menjadi salah satu alternatif bagi masyarakat yang ingin memiliki kendaraan roda empat dengan harga terjangkau dan cepat. Terkhusus, ketika menjelang momen tertentu seperti lebaran.
Tetapi, sebagaimana semua pilihan pasti memiliki nilai positif yang tentu diikuti dengan negatifnya. Sehingga perlu pertimbangan dan perhitungan matang sebelum menggarasikan suatu kendaraan bermotor.
Berbincang bersama Kompas.com, Presiden Direktur Mobil88 Halomoan Fischer mencoba menjabarkan plus-minus ketika membeli mobil bekas.
Baca juga: Jelang Lebaran, Penjualan Mobil Bekas di Jawa Tengah Menurun
"Jika dibandingkan dengan mobil baru, dari segi nilai mobil bekas pasti di bawahnya meski model dan tipe sama. Namun, ini bisa menguntungkan ketika mobil yang kita beli belum berubah modelnya (facelift atau all-new)," katanya belum lama ini.
"Jadi kita bisa mejeng dengan model sama (usia produksi 2-3 tahun) dan belinya lebih murah dibandingkan yang baru," lanjut Fischer.
Berbicara keuntungan membeli mobil bekas, ia mengaku depresiasi atas mobil bekas lebih kecil dibandingkan dengan mobil baru. Bahkan pada model tertentu banderolannya bisa saja stagnan.
Meski demikian, bukan berarti tidak ada risiko saat menggarasikan mobil bekas. Sebab, bagaimana pun jenis kendaraan terkait sebelumnya sudah pernah digunakan orang lain yang karakternya berbeda-beda.
Baca juga: Cara Mudah Jual Mobil di Tengah Pandemi
"Mobkas pasti ada risikonya karena bekas pakai orang lain. Risiko umum yang paling besar ialah pada pada kualitas mobil sehingga harus cerdas saat akan membelinya. Kalau salah pilih, mobil nantinya kebanyakan ada di bengkel dibanding dipakai," ujar Fischer.
Selain itu, lanjut dia, risiko lain yang kerap muncul ialah kenyataan bila mobil tersebut ternyata hasil curian atau tersangkut kasus pidana lain.
Jadi, para pembeli patut mempertimbangkan soal memilih diler atau pedagang mobil bekas. Jangan dijadikan harga murah sebagai alasan utama dan menghindari mobkas karena takut satu-dua hal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.