Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Fungsi dan Jenis Minyak Rem pada Kendaraan

Kompas.com - 06/05/2021, 09:42 WIB
Arif Nugrahadi,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Minyak rem berperan penting dalam sistem pengereman kendaraan bermotor. Jika minyak rem tidak bekerja dengan baik, maka akan maka akan terjadi rem blong yang membahayakan bagi keselamatan pengendara dan orang di sekitar kendaraan.

Baca juga: Buat Lebaran, Cek Harga Motor Bebek Mei 2021

"Jadi rem itu sifatnya fluida, dari pedal rem ke kaliper rem itu yang menggerakkan adalah sistem fluida. Ada minyak rem di dalamnya yang harus tidak boleh ada udara pada pipa dari master rem atas, sampai kaliper yang ada di roda," kata Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor Didi Ahadi kepada Kompas.com, Rabu (5/5/2021).

"Cara kerja rem yakni, pada saat pengemudi menginjak pedal rem, akan terjadi tekanan yang disalurkan ke pipa minyak rem. Minyak rem akan menekan kaliper rem sehingga menghentikan pergerakan roda kendaraan," ucap Didi.

Baca juga: Naik Motor ke Lampung, Wanita Ini Menangis Saat Diminta Putar Balik

Pada dasarnya minyak rem berfungsi menghantarkan tenaga untuk mendorong kampas rem yang akan menjepit cakram (disc) yang akan menghentikan putaran roda. Gesekan yang terjadi antara kampas rem dan cakram akan menghasilkan panas yang kemudian diredam oleh minyak rem.

Ilustrai mengganti minyak rem sendiriridingandthinking.blogspot.com Ilustrai mengganti minyak rem sendiri

Semakin banyak rem digunakan, gesekan akan semakin bertambah dan suhu minyak rem juga akan meningkat. Oleh karena itu minyak rem dibuat dengan berbagai tipe untuk memenuhi kebutuhan kendaraan.

Tipe minyak rem dibagi menjadi dua jenis menurut bahan dasarnya, yakni bahan glycol dan bahan silikon.

Minyak rem dengan bahan glycol merupakan jenis yang paling banyak digunakan, sifatnya higroskopis yang sangat menyerap air. Umur minyak rem jenis ini kurang lebih satu tahun, paling lama dua tahun harus diganti meskipun kendaraan jarang dipakai. Jenis ini memiliki varian DOT 3, DOT 4,dan DOT 5.1.

Baca juga: Pol Espargaro Kecewa dengan Strategi Honda di MotoGP

Kemudian ada minyak rem dengan bahan dasar silikon yang digunakan untuk kebutuhan khusus seperti kendaraan militer atau kompetisi. Sifatnya hidrofobik yang artinya menolak air atau tidak akan bercampur dengan air. Jenis minyak rem dengan bahan ini dinilai bisa bertahan lama. Varian yang dimiliki yakni DOT 5.

"DOT itu mempengaruhi dari maksimum titik didih minyak rem, rata-rata untuk mobil sekarang yang bukan premium itu menggunakan DOT 3," kata Didi.

Ilustrasi reservoir minyak remGridOto.com/Ryan Ilustrasi reservoir minyak rem

DOT merupakan singkatan dari Departement Of Transportation, tiap varian minyak rem memiliki tingkatan titik didih. Semakin tinggi titik didih tinggi maka kualitas lebih baik dan bisa digunakan dalam kebutuhan yang lebih ekstrem.

Baca juga: Royal Enfield Taurus, Motor Jadul Menenggak Solar

Berikut adalah tingkat titik didih minyak rem berdasarkan varian:

  • DOT 3 titik didih kering 205 derajat celcius dan titik didih basah 140 derajat celcius
  • DOT 4 titik didih kering 230 derajat celcius dan titik didih basah 155 derajat celcius
  • DOT 5.1 titik didih kering 270 derajat celcius dan titik didih basah 180 derajat celcius
  • DOT 5 titik didih kering 260 derajat celcius dan titik didih basah 190 derajat celcius

Titik didih kering adalah titik didih minyak rem sewaktu masih baru, sedangkan titik didih basah adalah titik didih minyak rem pada saat kandungan air mencapai 3,7 persen. Perbedaan suhu antara komponen rem yang panas dan suhu luar yang lebih rendah akan menimbulkan kondensasi air. Air akan terserap oleh minyak rem yang sifatnya higroskopis.

Pada udara dingin minyak rem rentan bercampur dengan air.aa1car.com Pada udara dingin minyak rem rentan bercampur dengan air.

Kandungan air yang semakin banyak akan menurunkan titik didih minyak rem. Hasilnya, minyak rem akan lebih cepat mendidih. Pada saat mendidih akan menimbulkan gelembung udara dalam minyak rem yang akan menghambat kinerja minyak rem.

Baca juga: Pilihan Motor Bebek Bekas Harga Rp 5 Jutaan di Surabaya, Jawa Timur

 "Seperti yang dikatakan di awal, pada pipa minyak rem tidak boleh ada udara, jika sampai itu terjadi atau istilahnya vapor lock yang dapat mengakibatkan rem blong." ucap Didi.

Sebagai tambahan, minyak rem dengan bahan silikon (DOT 5) sangat tidak dianjurkan untuk sistem kerja rem ABS, karena di suhu tinggi gelembung udara akan muncul di silikon dan sangat susah untuk dikeluarkan.

Baca juga: Bisa Mudik Lokal, Ini Kisaran Harga Sewa Mobil di Bandung

Didi juga menambahkan, sebaiknya jangan mencampur varian DOT pada kendaraan. Pada setiap kendaraan ada keterangan pada tutup minyak rem untuk menggunakan varian minyak rem yaang disarankan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau