Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Listrik MAB Tes Jalan Kudus ke Jakarta, Tembus 130 Kpj

Kompas.com - 29/04/2021, 14:41 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil Anak Bangsa (MAB) terus mengembangkan kendaraan umum berupa bus listrik. Saat ini bus listrik MAB sudah memasuki generasi kelima.

Unitnya sempat diperlihatkan di IIMS Hybrid 2021 belum lama ini. Model yang sudah siap diproduksi dan akan diuji coba oleh TransJakarta itu telah melalui uji teknis yang mumpuni termasuk tes jalan antar kota antar provinsi.

Bambang Tri Soepandji, Technical Director MAB mengatakan, bus listrik sudah diuji jalan dari Kudus ke Jakarta dan tidak mengalami kendala berarti.

Baca juga: Agar Tidak Salah, Ini Fungsi Lampu Hazard di Sepeda Motor

"Kita sudah menggunakan liquid cooled untuk motor dan baterainya. Kemudian untuk jarak 200-300 km. Kemarin saya tes dari Kudus-Jakarta kita bisa menempuh 311 km, kebetulan saya bawa sendiri dengan kecepatan antara 80-90 kpj," kata Bambang di IIMS Hybrid belum lama ini.

Pabrik bus listrik MAB di Demak, Jawa Tengah. Pabrik bus listrik MAB di Demak, Jawa Tengah.

"Karena perjalanan cukup jauh. Kami tetap membawa cadangan motor baterai, sehingga di tol kita berhenti sebentar 2,5 jam untuk charging tidak sampai penuh dan sudah sampai Jakarta," katanya.

Bambang mengatakan, pihaknya percaya diri bahwa bus listrik MAB punya kualitas yang baik. Bahkan menyebut secara teknis siap dibandingkan dengan bus listrik lain yang ada di Indonesia.

Kelebihan lain bus listrik ini kata Bambang, ialah menggunakan transmisi automatic manual transmision (AMT).

"Mungkin tidak terlalu populer untuk kalangan awam. Jadi prinsipnya sama seperti manual tetapi digerakkan dengan servo electric. Ini juga dilengkapi dengan triptonic, jadi bisa pakai matik atau manual kapan saja tergantung sopir," katanya.

Baca juga: Jangan Main Ponsel Saat Isi Bahan Bakar, Ini Dampaknya

Pabrik bus listrik MAB di Demak, Jawa Tengah. Pabrik bus listrik MAB di Demak, Jawa Tengah.

Bambang mengatakan, selain tes jalan jauh bus listrik ini juga sudah melakukan tes beban. Bus diisi dengan kapasitas 16 ton sesuai ketentuan kemudian diajak jalan.

"Saya sudah coba dengan kapasitas 16 ton, full sedikit over malah, tapi memang ketentuannya 16 ton, antara Kudus-Semarang-Salatiga, di tanjakan bisa dengan kecepatan 100 kpj, di jalan yang normal bahkan bisa 130 kpj," katanya.

Bambang mengatakan, bus listrik ini dibuat di Indonesia dengan karoseri dalam negeri. Tapi beberapa bagian-bagian krusial tetap impor dari luar negeri.

"Karoseri dibuat di dalam negeri, lokal kontennya hampir 40 persen, tinggal beterai dan motor, motornya buatan Amerika Serikat," katanya.

Selain motor, Bambang menjelaskan bahwa transmisi, air suspension, rem dan axle juga dari luar negeri dengan merek bukan sembarangan.

"Ini bukan bus yang asal dibuat tapi betul-betul dirancang dari awal," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau