Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 29/04/2021, 11:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika sedang melakukan pengisian bahan bakar di SPBU ada beberapa prosedur yang harus dipatuhi. Satu di antarnya ialah pengendara sepeda motor harus turun dari kendaraannya.

Aturan ini dilakukan oleh seluruh tempat pengisian bahan bakar, baik di SPBU milik Pertamina (Persero) maupun Shell.

Kepala SPBU Pertamina Cikini dan Pramuka Paimin mengatakan, kewajiban pengendara motor harus distandar dan turun dari motor, yaitu untuk menghindari penyebaran jika terjadi percikan atau munculnya api.

Baca juga: Ini Dampaknya jika Sering Mencampur BBM Beda Oktan

“Untuk pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM), wajib mematikan mesin. Karena panas mesin disekitar area pengisian sangat berbahaya dan bisa menimbulkan kebakaran. Untuk roda dua pada saat pengisian BBM wajib standard dan turun dari motor,” ujar Paimin kepada Kompas.com, Rabu (28/4/2021).

Kondisi SPBU Cipayung, Jakarta Timur usai dilalap api pada Jumat (11/10/2019).Dok. Pertamina Kondisi SPBU Cipayung, Jakarta Timur usai dilalap api pada Jumat (11/10/2019).

Paimin melanjutkan, ketika ada percikan api di sekitar atau di kendaraan pemilik akan panik dan membanting motornya. Kemudian motor akan terjatuh karena tidak distandar dan api berpotensi menjadi besar.

“Saat panik, umumnya motor akan ditinggal begitu saja atau dijatuhkan. Pemilik akan kabur menjauhi sumber api tadi. Perilaku seperti ini yang ingin dihindari, karena potensi api tambah besar dan menyebar,” katanya.

Baca juga: Ini Alasan Pemilik Kendaraan Wajib Matikan Mesin Saat Isi Bensin

Hal tersebut berbeda jika motor di standar dan pemiliknya turun dari kendaraan. Seandainya ada kebakaran, pemilik hanya lari meninggalkan motor di tempat tapi tidak menyebar. Penangannya pun bisa lebih cepat.

Selain itu, mesin kendaraan juga harus dimatikan. Pasalnya, mesin kendaraan merupakan unsur pematik api.

“Ketika didukung udara dan ada zat pembakaran yakni uap bensin, maka hanya butuh sepersekian detik dari keadaan normal untuk memicu api” ucap Paimin.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke