Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DFSK Berencana Produksi Mobil Listrik di Indonesia

Kompas.com - 17/04/2021, 14:42 WIB
Ruly Kurniawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Sokonindo Automobile selaku agen tunggal pemegang merek (ATPM) DFSK di Indonesia berencana untuk memproduksi mobil komersial listrik dalam di pabrik Cikande, Serang, Banten.

Hal ini dilakukan guna mendukung program pemerintah atas kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) yang tengah dipercepat agar menjadikan Indonesia pemain utama pada era elektrifikasi.

"Saat ini DFSK Gelora E masih diimpor dalam bentuk utuh (CBU). Tetapi, ke depannya kami akan memproduksi sendiri," kata Alexander Barus CEO PT Sokonindo Automobile di gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2021, Kamis (15/4/2021).

Baca juga: DFSK Mulai Buka Pemesanan Mobil Listrik Gelora E di IIMS 2021

Pabrik Sokonindo Automobile di Serang, Banten, memproduksi SUV Glory 580.Ghulam/KompasOtomotif Pabrik Sokonindo Automobile di Serang, Banten, memproduksi SUV Glory 580.

Hanya saja, lanjut dia, terdapat syarat dan ketentuan yang harus mampu terpenuhi lebih dahulu seperti terbentuknya pasar yang dibuktikan lewat permintaan dan pemesanan kendaraan terkait.

"Kalau jualannya hanya 5 ribu setahun, skala ekonomi tidak masuk. Jadi, paling tidak kalau bisa 15 ribu unit saja setahun, kita bisa produksi," ujar Barus.

Dalam kesempatan sama, DFSK Indonesia resmi membuka pemesanan perdana untuk model Gelora E dengan kisaran harga Rp 510-520 juta pada varian minibus dan Rp 480-490 juta untuk blind van.

Baca juga: Cerita SPG di Pameran IIMS Hybrid 2021, Wajib Terapkan Protokol Kesehatan

Pabrik Sokonindo Automobile di Cikande, Serang, Banten.Ghulam/KompasOtomotif Pabrik Sokonindo Automobile di Cikande, Serang, Banten.

Direktur Penjualan dan Pemasaran SA Rifin Tanuwijaya meyatakan, mobil listrik tersebut direncanakan mulai dilakukan proses distribusi pada pertengahan tahun ini.

“Kami menawarkan Gelora E kepada seluruh konsumen yang membutuhkan kendaraan minibus dengan jumlah penumpang yang tergolong banyak atau blind van dengan ruang kargo luas," ujar dia.

"Serta, peduli akan lingkungan, karena kendaraan ini bebas emisi gas buang,” lanjut Rifin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau