JAKARTA, KOMPAS.com - Komponen pada mobil memang mempunyai batas usia pemakaian rata-rata, termasuk juga aki.
Perangkat sumber listrik pada kendaraan roda empat ini tidak bisa selamanya bekerja dengan kondisi prima.
Saat akumulator sudah mengalami gejala kerusakan atau sudah tidak sehat lagi, sebaiknya pemilik mobil segera menggantinya dengan yang baru.
Hal ini untuk mengantisipasi agar mobil tidak mengalami mogok di jalan saat digunakan untuk melakukan perjalanan.
Baca juga: Membeli Kendaraan Bekas, Perlu Cek Status STNK?
Untuk penggantian komponen ini memang bisa dilakukan sendiri di rumah, karena terbilang cukup mudah.
Meski begitu, ketika melakukan penggantian aki jangan asal beli tetapi perhatikan hal-hal berikut agar tidak salah dalam memilih.
1. Kode kutub positif
Mungkin masih banyak yang tidak menyadari bahwa setiap aki mempunyai kode tersendiri. Biasanya kode ini terdiri beberapa angka dan juga huruf L atau pun R.
Kode tersebut cukup penting untuk diperhatikan karena menjadi tanda mengenai posisi atau letak kutub positif pada aki.
Pasalnya, jika salah salah dalam memilihnya aki kemungkinan tidak bisa digunakan lantaran kabelnya tidak cukup untuk dipasang lantaran posisi aki harus dibalik.
Baca juga: Blokir STNK Bisa dari Rumah, Begini Caranya
“Setiap aki memang ada kodenya yakni R atau L, itu menandakan letak kutub positifnya. Jika kodenya R maka letaknya ada di sisi kanan, dan L ada di sisi kiri,” kata Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi kepada Kompas.com, Jumat (15/1/2021).
Sehingga, Didi menambahkan, jika aki yang dibeli memiliki kode yang berbeda tentunya kabelnya tidak cukup.
“Jadi kalau membeli aki sebaiknya sesuai dengan yang sebelumnya saja, kalau berbeda kabelnya tidak cukup,” ujarnya.
2. Ukuran pole aki
Didi juga mengatakan, yang perlu diperhatikan ketika membeli aki sendiri adalah ukuran pole atau timah menonjol letak kutub positif dan negatif.