Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehebatan Sasis Bus Mercy Kuler di Jalan Lintas Sumatera

Kompas.com - 05/01/2021, 18:21 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Nama Mercedes Benz sebagai pabrikan sasis bus di Indonesia memang sudah terkenal di kalangan pengusaha otobus (PO). Bahkan sasis ini dipercaya oleh PO bus di Sumatera sejak zaman dahulu.

Misalnya seperti di PO ALS yang setia memakai sasis Mercedes Benz untuk bus antar kota antar provinsi (AKAP) maupun antar kota dalam provinsi (AKDP). Salah satu sasis Mercedes Benz yang terkenal di Indonesia adalah OH 1521.

Sasis yang biasa dijuluki “kuler” ini dikarenakan mesinnya yang memakai intercooler. Lalu berdasarkan kodenya, OH 1521, sasis ini mampu mengangkut beban sampai 15 ton dan memiliki tenaga 210 TK.

Baca juga: Honda City Hatchback Bakal Masuk Indonesia, Gantikan Jazz?

Bus AKAP SumatraInfomasi Bus - Blogger Bus AKAP Sumatra

Mercy kuler pertama kali muncul tahun 1996, meneruskan sasis OH 1518 yang biasa disebut “king”. Walaupun sudah lumayan tua, sasis bus ini ternyata masih diminati dan diandalkan oleh PO bus, bahkan dipercaya mengisi trayek Jawa – Sumatera.

Anggota Forum Bismania Indonesia Asrul Arifin Siregar mengatakan, sasis kuler ini memang terkenal empuk bantingan suspensinya, walaupun masih menggunakan per daun.

“Menurut saya, dibanding sasis Mercy yang sudah elektrik seperti OH 1525 atau OH 1526, malah lebih empuk kuler suspensinya,” ucap Asrul kepada Kompas.com, Selasa (5/1/2021).

Baca juga: Cerita Wagub Jabar Pakai Kijang Doyok, Kerap Diusir Saat Parkir VIP

Bus AKAP SumatraMy Simplicities Bus AKAP Sumatra

Kemudian PO bus di Sumatera yang masih menggunakan sasis kuler ini seperti PO ALS, PO Medan Jaya, PO Pelangi, dan PO PMTOH. Asrul mengatakan kalau PO ini yang menggunakan Mercy kuler sebagai pemain antar pulau.

Mengingat rute di Lintas Sumatera yang berliku dan konturnya yang berbukit, Mercy kuler masih sanggup menyangi bus-bus dengan sasis yang lebih muda. Sasis tua ini juga masih bisa mengebut saat dikendarai.

“Sasisnya masih bisa kencang, namun mereka tahu diri kalau melawan sasis yang lebih bertenaga. Walaupun ada juga pengemudi yang masih ingin adu kecepatan antara kuler dengan sasis lain,” kata Asrul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau