Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingat, Volume Oli Mesin pada Mobil Jangan Kelebihan atau Kekurangan

Kompas.com - 01/12/2020, 10:02 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comOli merupakan komponen penting yang ada di dalam mesin. Fungsinya sebagai pelumas pada bagian dalam mesin, sehingga bisa terawat dan bergerak dengan mulus saat beroperasi.

Namun, ada satu hal yang kadang disepelekan pemilik kendaraan. Mereka biasanya dengan kurang cermat megisi oli mesin sampai kelebihan atau lebih parah kekurangan dari kapasitasnya.

Mengisi lebih banyak dari takarannya bukan berarti lebih baik. Lalu kalau kurang dari takarannya juga tidak akan memberikan dampak yang baik pada mesin kendaraan.

Baca juga: SIM Hilang Tak Perlu Bikin Baru Lagi, Ini Syaratnya

Ilustrasi ganti oliDeltalube Ilustrasi ganti oli

Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor Didi Ahadi mengatakan, kalau mengisi oli mesin secara berlebihan, bisa merusak komponen yang ada di dalamnya karena akan terasa berat.

“Kalau olinya kelebihan banyak, bahkan berpotensi untuk jebol. Karena mekanisme mesin jadi berat disebabkan komponennya yang terendam oli,” ucap Didi kepada Kompas.com, belum lama ini.

Selain itu, kelebihan oli juga bisa mengganggu kinerja crankshaft. Karena ada kemungkinan bagian ini terendam oli, padahal jika diisi sesuai batasnya, tidak terendam oli. Begitu juga saat oli mesin kurang dari batasnya.

Baca juga: Pebalap F1 Selamat dari Kobaran Api, Ini Rahasia Pada Baju Balapnya

“Kalau kurang, dapat merusak komponen karena tidak terlumasi dengan baik sehingga jadi cepat aus,” kata Didi.

Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak, Suparna mengatakan, kekurangan oli mesin itu lebih fatal dibandingkan saat kelebihan. Peran oli sebagai distribusi panas pada mesin jadi berkurang, sehingga mesin lebih mudah overheat.

"Kurang oli itu lebih fatal, suara mesin akan terdengar sangat kasar karena timbul gesekan akibat pelumas yang penyebarannya tidak menyeluruh. Ujung-ujungnya bisa rusak karena banyak keausan yang terjadi," kata Suparna kepada Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau