JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu kewajiban yang harus dilakukan oleh pemilik mobil adalah melakukan penggantian oli mesin setiap enam bulan sekali, atau bisa juga berpedoman pada jarak tempuh kendaraan yakni kurang lebih setiap 5.000 Km.
Namun, tidak jarang pemilik kendaraan roda empat abai, dan lupa kapan terakhir kali melakukan penggantian pelumas di jantung pacu. Otomatis, jadwal penggantian oli pun menjadi kacau lantaran tidak lagi sesuai dengan pedoman.
Baca juga: Momen Haru Perpisahan Valentino Rossi dengan Yamaha
Jika masih ragu dengan kualitas oli yang ada di dalam mesin, pemilik kendaraan bisa melakukan pengecekan sendiri menggunakan dipstick yang ada pada bagian mesin. Tujuannya untuk memastikan apakah pelumas yang ada masih baik atau harus diganti.
Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, memang tidak mudah untuk mengetahui kualitasnya karena oli sekarang punya banyak tipe dari SAE maupun API.
“Tetapi secara keseluruhan, oli yang sudah lama warnanya akan lebih gelap,” ujar Didi saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (21/11/2020).
Didi menambahkan, warna oli yang lebih gelap tersebut disebabkan karena pelumas sudah bercampur dengan sisa pembakaran. Sehingga, warnanya tidak lagi seperti pertama kali saat digunakan.
Baca juga: Klasemen Akhir MotoGP 2020, Morbidelli Jadi Runner Up
Namun Didi menegaskan, pengecekan kualitas oli tidak bisa hanya dengan melihat tingkat keencerannya saja, karena semua itu tergantung SAE-nya. Semakin mendekati 0 maka akan semakain encer.
“Setidaknya hal tersebut bisa menekan rasa khawatir. Sebaiknya tetap di cek ke diler resmi untuk mendapat informasi yang tepat. Apalagi jika merasa ada gejala-gejala menganggu atau tidak biasa,” kata Didi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.