JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap Pelabuhan Patimban yang bertempat di Kabupaten Subang, Jawa Barat mampu mendorong industri otomotif dan menekan biaya logistik nasional.
Pasalnya, wilayah yang mulai menjalani soft opening pada Desember 2020 ini lebih dekat dengan pabrik kendaraan bermotor dibandingkan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
“Target penurunan biaya logistik ini erat kaitannya dengan konsep hub dan spoke, karena kita juga ingin menjadi hub terkemuka,” kata Budi dalam diskusi virtual, Jumat (20/11).
Baca juga: Pasar Tumbuh Tipis, Ekspor Mobil Naik Dua Digit pada Oktober 2020
Budi mengatakan, Pelabuhan Patimban akan digunakan di antaranya untuk maksimalisasi truk, memperkuat ketahanan ekonomi, dan menyediakan backup outlet dari pelabuhan.
“Kita tahu angkutan di ibu kota begitu berat, dengan adanya Patimban, berarti pergerakan angkutan berat sebagian pindah ke Patimban, dan membuat Ibu Kota bertambah baik dan tidak macet. Kita pastikan Patimban menjamin keselamatan pelayaran dan eksplorasi migas,” ujar dia.
Budi berharap Pelabuhan Patimban mampu menjadi pengungkit utama kebudayaan ekonomi nasional. Ia mengakui, Pelabuhan Patimban salah satunya memang ditujukan untuk ekspor–impor industri otomotif.
"Saya banyak berdiskusi dengan Pak Menperin (Agus Gumiwang Kartasasmita) bahwa Kementerian Perindustrian sudah siap mendukung kegiatan ini. Dan pasti ini memberikan geliat tertentu, karena antusiasme dari Gaikindo itu begitu antusias," paparnya.
Baca juga: Mobil Terlaris di Oktober 2020, Brio Kembali Kalahkan Avanza
Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, Achmad Sigit Dwiwahjono mengatakan, Pelabuhan Patimban memiliki nilai penting bagi pengembangan industri otomotif nasional.
Sebab, Pelabuhan Patimban didedikasikan untuk jadi hub besar dalam produksi kendaraan bermotor nasional dan maupun ekspor ke pasar global.
“Kami mengajak pelaku industri otomotif dan kendaraan motor maupun produsen komponen sparepart dan sampai industri bahan baku untuk menjadikan Patimban sebagai mitra strategis untuk kegiatan ekspor impor sehingga bisa jadi pusat perdagangan internasional,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.