JAKARTA, KOMPAS.com – Kebiasaan menginjak gas saat ingin mematikan mesin mobil, masih sering terlihat dilakukan oleh orang-orang tua. Biasanya ketika mesin berputar di rpm yang tinggi, pemilik langsung memutar kunci kontak ke posisi off.
Mitosnya, menggerungkan gas sebelum mematikan mesin dianggap bisa mengisi aki kendaraan. Jadi ketika nanti mau dinyalakan kembali, aki mobil jadi tidak soak.
Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak, Suparna mengatakan, mitos tersebut belum bisa dibuktikan. Karena sebetulnya, proses pengisian aki bukan hanya dari menginjak gas berulang saat mobil sedang diam.
Baca juga: Mencoba Junior Executive PO Raya, Pakai Kursi Bekas Pesawat
“Menginjak gas sebelum mematikan mesin hanya mitos saja. Malahan enggak ada gunanya dan cenderung boros bahan bakar karena mobil digas tapi bukan untuk menjalankan mobil,” ucap Suparna kepada Kompas.com, Senin (16/11/2020).
Apalagi kalau mobil-mobil zaman sekarang, sistem pengisian akinya sudah bagus, tidak perlu digas-gas. Saat mobil dipakai jalan, aki mobil sudah terisi penuh lagi jika dalam kondisi normal.
“Justru kalau digas itu, akan menimbulkan pemakaian bahan bakar yang mubazir. Lalu menimbulkan polusi dan kalau ngegasnya terlalu berlebihan, bisa membuat mesin overrunning,” kata Suparna.
Baca juga: [VIDEO] Mencoba Tol Cimanggis Cibitung Saat Gratis
Paling parah, jika posisi putaran mesin masih belum stasioner lalu kunci di putar ke posisi off. Suparna mengatakan, kondisi tersebut membuat banyak bahan bakar yang seharusnya sudah tersuplai tetapi tidak terbakar sempurna.
“Kalau bahan bakar terlalu banyak tertinggal di ruang bakar, kalau bocor bisa terkontaminasi dengan oli mesin. Jadi manfaatnya enggak ada tapi efek sampingnya bisa menimbulkan hal-hal yang negatif,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.