Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Helm Custom Menjamur, Bagaimana Tingkat Keamanan bagi Kepala?

Kompas.com - 06/11/2020, 11:42 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketika berkendara motor, setiap biker wajib menggunakan helm. Memilih helm juga kembali ke selera masing-masing. Namun jika tidak menemukan helm yang sesuai keinginan, biasanya memilih untuk melakukan kustomisasi.

Kreativitas orang Indonesia bisa dibilang tinggi, helm custom semakin marak, bisa diubah sedemikian rupa menjadi berbeda. Misalnya menambahkan aksen-aksen rambut gimbal, melubangi bagian batok, sampai mengganti model tali pengikat yang digunakan.

Jika dihubungkan dengan keselamatan berkendara, apakah melakukan kustomisasi pada helm ini aman bagi kepala bikers yang menggunakan?

Baca juga: Pilihan MPV Murah Bekas Taksi, Wuling Confero Rp 57 Juta, Honda Mobilio Rp 89 Juta

Head of Safety Riding Promotion Wahana, Agus Sani mengatakan, selama model helm custom tersebut tidak mengubah bagian-bagian penting pada helm, maka masih aman untuk digunakan.

“Bagian penting pada helm itu seperti shell atau lapisan terluar helm, EPS liner sebagai peredam, comfort liner atau busa di bagian dalam yang menunjang kenyamanan, visor untuk melindungi wajah dan paling penting pengikat,” ucap Agus kepada Kompas.com, Kamis (5/11/2020).

Namun jika di-custom dengan membuat lubang-lubang pada shell, tentunya fungsi sebagai pelindung kepala jadi tidak sempurna. Begitu juga dengan mengubah tali pengikat dengan yang lain, ini bisa berbahaya.

Baca juga: Bus Bikinan Bengkel Primajasa, Bisa Gendong Mobil

Helm yang keluar dari pabrikan tentunya sudah melalui uji keamanan pada tali pengikat sesuai standar SNI. Jadi jangan asal ganti, karena dikhawatirkan kekuatannya tidak semaksimal helm standar,” kata Agus.

Jika ingin melakukan modifikasi pada helm, Agus menyarankan jika hanya mengubah warna atau menambah gambar-gambar saja. Jika sudah mengubah bagian-bagian penting di helm, sangat tidak disarankan untuk dipakai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau