Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tren Helm Custom Menjamur, Bagaimana Tingkat Keamanan bagi Kepala?

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketika berkendara motor, setiap biker wajib menggunakan helm. Memilih helm juga kembali ke selera masing-masing. Namun jika tidak menemukan helm yang sesuai keinginan, biasanya memilih untuk melakukan kustomisasi.

Kreativitas orang Indonesia bisa dibilang tinggi, helm custom semakin marak, bisa diubah sedemikian rupa menjadi berbeda. Misalnya menambahkan aksen-aksen rambut gimbal, melubangi bagian batok, sampai mengganti model tali pengikat yang digunakan.

Jika dihubungkan dengan keselamatan berkendara, apakah melakukan kustomisasi pada helm ini aman bagi kepala bikers yang menggunakan?

Head of Safety Riding Promotion Wahana, Agus Sani mengatakan, selama model helm custom tersebut tidak mengubah bagian-bagian penting pada helm, maka masih aman untuk digunakan.

“Bagian penting pada helm itu seperti shell atau lapisan terluar helm, EPS liner sebagai peredam, comfort liner atau busa di bagian dalam yang menunjang kenyamanan, visor untuk melindungi wajah dan paling penting pengikat,” ucap Agus kepada Kompas.com, Kamis (5/11/2020).

Namun jika di-custom dengan membuat lubang-lubang pada shell, tentunya fungsi sebagai pelindung kepala jadi tidak sempurna. Begitu juga dengan mengubah tali pengikat dengan yang lain, ini bisa berbahaya.

“Helm yang keluar dari pabrikan tentunya sudah melalui uji keamanan pada tali pengikat sesuai standar SNI. Jadi jangan asal ganti, karena dikhawatirkan kekuatannya tidak semaksimal helm standar,” kata Agus.

Jika ingin melakukan modifikasi pada helm, Agus menyarankan jika hanya mengubah warna atau menambah gambar-gambar saja. Jika sudah mengubah bagian-bagian penting di helm, sangat tidak disarankan untuk dipakai.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/11/06/114200715/tren-helm-custom-menjamur-bagaimana-tingkat-keamanan-bagi-kepala-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke