JAKARTA, KOMPAS.com - Ban merupakan komponen yang sangat vital pada kendaraan bermotor, tidak hanya roda dua tetapi juga roda empat.
Tetapi, untuk mobil ada sedikit perlakuan yang berbeda untuk menjaga agar ban tetap dalam kondisi prima dan siap ketika digunakan.
Sebagaimana komponen yang lainnya pada kendaraan, ban juga membutuhkan perawatan secara berkala.
Perawatan secara rutin wajib dilakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan saat digunakan, seperti pecah ban.
Baca juga: Pilihan Mobil Bekas Rp 70 Jutaan, Ada Yaris, Avanza sampai CR-V
Bagi pemilik mobil sebaiknya mengetahui sejumlah faktor yang berpotensi menyebabkan kerusakan pada karet pembungkus pelek ini.
On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Tbk Zulpata Zainal mengatakan, perawatan pada ban bisa memperpanjang usia pemakaiannya.
“Dengan begitu maka bisa menghemat pengeluaran, karena tidak perlu sering membeli ban,” kata Zulpata kepada Kompas.com, Sabtu (17/10/2020).
Baca juga: Pilihan Mobil Bekas Rp 50 Jutaan di Balai Lelang, Ada Kijang Innova
Setidaknya ada tiga faktor yang bisa menyebabkan kerusakan ban
1. Kurang tekanan udara
Mungkin masih banyak pemilik mobil yang mengabaikan kondisi tekanan udara ban. Bahkan tidak jarang yang nekat mengendarai mobil dalam kondisi ban kempis.
Padahal, dalam kondisi tersebut ban sangat rawan mengalami kerusakan. Dan tidak menutup kemungkinan jika ban tetap dipakai sementara tekanan udara kurang bisa menyebabkan terjadinya pecah ban.
“Untuk terjadinya pecah ban sangat sulit, tetapi jika ban kurang tekanan udara dan tetap dipakai lama-lama dinding ban bisa rusak bahkan bisa pecah ban,” kata Zulpata.
Baca juga: Berburu Mobil Bekas Harga Rp 40 Jutaan di Balai Lelang Pekan Ini
Maka dari itu, Zulpata pun menyarankan, agar pemilik kendaraan rutin melakukan pengecekan tekanan udara.
Sebisa mungkin tekanan udara ban disesuaikan dengan rekomendasi pabrikan sehingga tetap aman dan nyaman saat digunakan.
2. Kerikil di telapak ban