JAKARTA, KOMPAS.com – Salah satu fitur keselamatan yang ada di bus yaitu sabuk pengaman. Jika dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM), sudah dituliskan kalau bus harus memakai sabuk pengaman minimal dua titik untuk kursi penumpangnya.
Standar ini pun sudah dilakukan oleh semua karoseri di Indonesia. Baik bus dengan kelas paling rendah seperti ekonomi dengan susunan kursi 3-2, sampai kelas super eksekutif maupun suites class dengan kursi rebah.
Namun jika ingin lebih aman lagi, karoseri bisa memasangkan sabuk pengaman tiga titik untuk kursi penumpangnya. Seperti yang pernah dilakukan karoseri Laksana pada bus Pehicle Tours Fiji yang diekspor ke Fiji beberapa tahun lalu.
Baca juga: 10 Mobil Bekas di Bawah Rp 100 Jutaan, Pilihannya Avanza sampai Terios
Export Manager karoseri Laksana, Werry Yulianto mengatakan, sabuk pengaman tiga titik hanya disematkan pada kursi paling depan, sisanya menggunakan standar dua titik.
“Dipasangnya sabuk pengaman tiga titik di kursi paling depan sebagai syarat keselamatan saat mengangkut wisatawan. Kalau kursi belakang kan ada penahan yaitu kursi depannya,” kata Werry kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Baca juga: Jasa Marga Tutup Sebagian Lajur Tol Jakarta-Cikampek
Werry juga mengatakan, penumpang paling depan itu berisiko untuk loncat ke depan saat terjadi kecelakaan. Namun sebelum bus ini, karoseri Laksana juga pernah memamerkan bus dengan sabuk pengaman tiga titik di ajang IIMS 2012.
Saat itu, unit yang dipamerkan menggunakan bodi Legacy Sky SR-1 dengan sasis Mercedes Benz. Untuk bagian kabinnya, memiliki susunan kursi 2-2 dan semuanya dilengkapi sabuk pengaman tiga titik yang terintegrasi dengan kursinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.