JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan ini di Jabodetabek dan sekitarnya sudah mulai diguyur hujan dengan intensitas tinggi bahkan kerap disertai angin.
Bagi sebagian masyarakat di kota besar, hujan akan sedikit mengganggu aktivitas, khusunya buat para pengguna sepeda motor.
Masih banyak para pengguna motor yang cuek dengan keamanan dan kenyamanan berkendara saat musim hujan. Kompas.com akan merangkum beberapa kesalahan yang kerap dilakukan para bikers saat hujan.
Baca juga: Polresta Solo Tindak Tegas Konvoi Motor di Tengah Pandemi
1. Jas hujan ponco
Untuk diketahui, jas hujan jenis ini didesain untuk pejalan kaki, bukan untuk pengendara motor.
Modelnya yang tidak tertutup semua dan rentan akan terpaan angin, membuat ponco berisiko kecelakaan saat dipakai pengendara sepeda motor.
Sudah banyak kejadian pengendara yang terjatuh akibat jas hujan ponconya tersangkut di gir atau kendaraan lain.
“Jas hujan yang ideal sebaiknya tidak menghambat gerak tangan, kaki, kepala, hingga seluruh tubuh ketika bersepeda motor. Model yang menjadi pilihan tentu saja jas hujan yang terdiri atas bagian celana dan jaket (two piece), bukan ponco,” ujar Koordinator Jarak Aman, Edo Rusyanto, kepada Kompas.com belum lama ini.
2. Berteduh sembarang tempat
Bagi bikers yang lupa membawa jas ujan, kerap kali memilih untuk berteduh dan menunggu ujan hingga reda. Masalahnya, lokasi tempat berteduh kerap mengganggu pengendara lain.
Hindari tempat-tempat berteduh yang bisa menimbulkan kemacetan lalu lintas, seperti di underpass, kolong flyover atau hatel bus. Tetap perhatikan rambu-rambu lalu lintas dan tidak memakan badan jalan.
3. Kecepatan kendaraan
Tidak sedikit pengendara yang justru malah menambah kecepatan kendaraannya saat hujan masih dalam katagori gerimis, alasannya tentu agar lebih cepat sampai tujuan.
Kebiasaan ini tentu berisiki kecelakaan, mengingat kecepatan motor yang bertambah. Terlebih saat mulai hujan, aspal yang banyak pasir dan sedikit basah karena air hujan, akan membuat jalanan lebih licin.