Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaim Biaya Perawatan dan Pajak Nissan Kicks e-Power

Kompas.com - 04/09/2020, 15:02 WIB
Stanly Ravel,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sampai saat ini tidak sedikit masyarakat di Indonesia yang masih beranggapan bila mobil hybrid memiliki dua mesin. Lantaran itu, dari segi perawatan pun diasumsikan cukup mahal.

Belum lagi ditambah dengan adanya anggapan serta isu-isu terkait soal pajak kendaraan yang dobel untuk mobil hibrida bila dibandingkan mobil konvensional.

Lantas apakah hal tersebut benar adanya ? menjawab soal asumsi tersebut, Marketing Director Nissan Indonesia Bagus Susanto mengatakan, bila hal tersebut tidak benar, terutama soal masalah pajak.

Baca juga: Perdana Geber Nissan Kicks e-Power, Torsinya Instan

"Soal pajak saya juga sempat mendapatkan pertanyaan tersebut, jadi memang ada kekhawatiran soal itu. Tapi sebenarnya itu tidak benar, karena memang tidak demikian," ucap Bagus kepada Kompas.com, Kamis (3/9/2020).

Desain Nissan Kicks e-PowerKOMPAS.COM/STANLY RAVEL Desain Nissan Kicks e-Power

"Untuk Nissan Kicks e-Power ini PKB dan BBN kita sama saja (dengan mobil konvensional), hitunganya ke unit, dan tidak ada perbedaan atau anggapan ini dua mesin maka doubel. Jadi memang saya juga kurang paham dari mana awalnya pemikiran tersebut, tapi pada kenyataanya itu tidak terjadi," kata dia.

Lebih lanjut Bagus menjelaskan urusan BBN pada Nissan Kicks e-Power sama dengan mobil biasa, contoh untuk di Jakarta besarannya 12,5 persen. Sementara untuk PKB seebsar 2 persen.

Untuk perawatan, Bagus menjelaskan pada dasarnya sama dengan mobil konvensional, karena dari segi mesin sendiri hanya satu, yakni tiga silinder 1.200 cc.

Baca juga: Ini Alasan Kenapa Harga Nissan Kicks e-Power Bisa Murah

Review Nissan Kicks e-Power Kompas.com Review Nissan Kicks e-Power

 

Tapi untuk meringankan konsumen, Nissan sudah menyipakan program paktet menarik berupa garansi dari suku cadang sampai baterai.

"Selain dari teknologi, hal-hal ini juga akan menjadi bagian dari sosialisasi kami nantinya. Memang terkait soal pajak ini juga menjadi sebagian kecil dari kekhawatiran masyarakat yang belum tentu benar adanya," ucap Bagus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau