Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Benar Motor Harus Pakai Oli Kental Saat Sudah Berumur?

Kompas.com - 24/08/2020, 11:02 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Sepeda motor merupakan kendaraan yang menjadi andalan untuk melewati kemacatan di perkotaan. Tidak sedikit orang yang menggunakan motor sebagai kendaraan sehari-hari.

Ihwal penggunaannya yang cukup sering, menyebabkan motor memiliki angka odometer yang relatif tinggi. Biasanya setiap motor sudah memiliki rekomendasi spesifikasi oli yang disarankan untuk digunakan di mesinnya.

Lalu apakah jika motor sudah memiliki odometer yang tinggi atau sudah berumur, 1harus mengganti oli yang lebih kental?

Baca juga: 460.000 Kendaraan Keluar Jakarta, Waspada Macet Arus Balik Hari Ini

Kemacetan panjang dari arah timur di pos perbatasan Plamongan, Semarang, Rabu (29/4/2020).KOMPAS.com/dishub semarang Kemacetan panjang dari arah timur di pos perbatasan Plamongan, Semarang, Rabu (29/4/2020).

Technical Service Division PT Astra Honda Motor Endro Sutarno mengatakan, motor dengan tingkat pemakaian tinggi dan sudah menempuh banyak kilometer, tidak perlu ganti dengan oli yang lebih kental.

“Kalau di aturannya kita, tidak ada hal seperti itu. Mau berapa pun kilometernya, tetap disarankan untuk memakai oli yang sudah sesuai dengan spesifikasi yang sudah ada,” ucap Endro kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Namun, Training & Technical Engineer Motul Indonesia, Rialdy Fasha memiliki pendapat yang berbeda. Rialdy mengatakan, pada motor itu, yang namanya keausan pasti ada. Normalnya, motor baru saat ini menggunakan oli dengan spesifikasi kekentalan 10W40 atau 5W40.

Baca juga: Rencana Ganjil Genap untuk Motor, Jaket Ojol Bisa Laris Manis

"Menurut saya, motor tua pakai SAE yang lebih kental itu normal. Sebab, motor sudah tua pasti tingkat keausannya lebih tinggi," ujar Rialdy, kepada Kompas.com.

Rialdy menambahkan, tingkat keausan yang tinggi ini menyebabkan adanya gap atau celah antara piston dengan linernya. Ketika ada gap ini, maka dibutuhkan oli yang lebih kental untuk merapatkan piston.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com