Hari Kedua Lebaran, 55.776 Kendaraan Menuju Jakarta

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jasa Marga (Persero) Tbk, mencatat sebanyak 55.776 kendaraan bergerak ke arah Jakarta pada H2 Lebaran 2020 (25/5/2020). Jumlah tersebut berasal dari arah Timur, Selatan, dan Barat.

Volume lalu lintas silaturahmi Lebaran tersebut, diklaim menurun 63 persen dibandingkan kondisi yang sama arus silaturahmi 2019 lalu.

"Untuk distribusi lalu lintas menuju Jakarta sebesar 33,3 persen dari arah Timur, arah Barat 30,7 persen, dan 36,0 persen dari arah Selatan," ucap Dwimawan Heru, Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga, dalam keterangan resminya, Selasa (26/5/2020).

Baca juga: Penyekatan Arus Balik Lebaran Diperketat Sebelum Sampai Jakarta

Rincian untuk arah Timur, dari Gerbang Tol Cikampek Utama 2 yang menggantikan Cikarang Utama sebanyak 9.446 kendaraan menuju Jakarta. Jumlah ini turun 73 persen dari 2019.

ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI Petugas kepolisian mengarahkan kendaraan pribadi yang melintas di jalan Jakarta-Cikampek untuk keluar melalui pintu tol Cikarang Barat 3, Jawa Barat, Kamis (21/5/2020). Pengalihan tersebut sebagai upaya penyekatan gelombang pemudik jelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1441 H dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah.

Sementara dari arah Kalihurip Utama yang masuk dari Cipularang menuju Jakarta, jumlahnya 9.147 kendaraan, atau turun 80 persen dari tahun lalu. Secara total yang menuju Jakarta dari arah Timur mengalami penurunan 77 persen dari 2019.

Untuk arah Barat, tepatnya yang menuju Jakarta dari Gerbang Tol Cikupa tercatat sebanyak 17.098 kendaraan. Jumlah ini juga diklaim turun 59 persen dari tahun lalu.

Sedangkan dari arah Selatan, atau kendaraan yang mengarah ke Jakarta dari Gerbang Tol Ciawi 2 sebesar 20.085 kendaraan. Turun 31 persen dari Lebaran 2019.

Baca juga: Pemudik Dilarang Balik, Ini Sanksi Masuk Jakarta Tanpa SIKM

Seperti diketahui, meski arus lalu lintas masih tinggi, namun Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kepolisian, serta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sudah menegaskan bagi pemudik yang dari luar Jabodetabek untuk menunda kembali ke Jakarta, apalagi tanpa memiliki Surat Izin Keluar Masuk alias SIKM.

Pendatang yang diketahui tak memiliki SIKM akan diminta untuk putar balik ke daerah awal, atau bahkan terpaksa di karantina selama 14 hari.