JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi virus corona (Covid-19) memunculkan istilah new normal atau kewajaran baru. Hal ini sedikit banyak akan mengubah beberapa kebiasaan lama, termasuk juga dalam dunia otomotif.
Salah satunya seperti jualan mobil secara daring yang diprediksi akan makin meningkat. Selain itu juga diikuti dengan perubahan aktivitas lainnya dari konsumen.
Lantas bagaimana tanggapan dan kesiapan agen pemegang merek (APM) mengenai era new normal tersebut ?
Irwan Kuncoro, Director Sales & Marketing Division PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), mengatakan bila pihaknya juga sudah mulai bersiap untuk menyambut new normal.
Baca juga: Saat New Normal, Apakah Aturan Berkendara Masih seperti PSBB?
"Kondisi new normal ini masih perhatikan dan pelajari lebih lanjut seperti apa. Saat ini selesai (Covid-19), kami juga pasti akan adaptasi mengikuti tren dari konsumen, termasuk apakan konsumen akan tetap datang ke mall setiap minggu, atau kami yang mendatangi konsumen," ucap Irwan beberapa hari lalu.
Lebih lanjut Irwan menjelaskan juga akan mengikuti perubahan dari pola gaya beli konsumen. Artinya, apakah masih banyak konsumen yang bakal datang ke diler atau justru kontak fisiknya akan berkurang.
Mengenai cara penjualan secara digital, Irwan mengatakan memang arah ubahannya akan ke sana, tapi untuk saat ini sendiri secara kesiapan masih belum.
"Ke depannya digital channel, semua proses model penjualannya mungkin akan berubah, tapi untuk saat ini kita belum, kami masih dengan yang ada saat ini," ucap Irwan.
Baca juga: Low MPV Terlaris Ketiga, Penjualan Daihatsu Xenia Tembus 670.000 Unit
Hal senada juga diungkap Donny Saputra, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS). Menurut Donny, new normal memang akan menjadi sebuah tatanan baru dalam pola melayani konsumen seperti yang telah dilakukan sejauh ini dengan para dilernya.
Artinya, kebiasaan-kebiasaan yang sudah diterapkan selama masa pandemi ini akan menjadi habit baru yang akan diterapkan seterusnya. Seperti protokol higienis di diler, bengkel, sampai dengan proses serah terima kendaraan bagi konsumen.
"Kita pakai masker, hand sanitizer, lalu sampai disinfektan itu menjadi standar baru yang akan kita lakukan sehari-hari, itu pun sudah menjadi pola yang diterapkan kami pada semua jaringan diler kami," kata Donny kepada Kompas.com.
Sementara untuk proses penjualan di era new normal sendiri, sejatinya tidak akan banyak berubah meski ada kenaikan tren penjualan digital.
Donny mengatakan, konsumen Indonesia belum sepenuhnya terbiasa dengan cara pembelian melalui jejaring online, apalagi untuk sebuah kendaraan yang memiliki nilai jual ratusan juta.
Baca juga: Lolos Masuk Jakarta, Pendatang Tanpa Izin Wajib Karantina
"Jadi tools-nya mungkin akan berubah, tapi kita tahu sendiri pola konsumen Indonesia saat beli mobil pasti masih mau test drive dulu, dan lain sebagainya. Hal itu kan artinya masih ada kontak, begitu juga kebiasaan-kebiasaan di diler terutama masalah sosial distancing yang akan terus di jaga," ucap Donny.
"Contoh saat test drive, biasanya sales menemani konsumen di depan, saat ini duduk di belakan, lengkap dengan masker dan sarung tangan. Intinya lebih ke pola atau tools-nya saja yang berubah, tidak berarti semua saat nanti akan benar-benar dilakukan secara virtual," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.