Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Bahayanya Jika Pemudik Nekat Sembunyi di Dalam Mobil Box

Kompas.com - 08/05/2020, 10:42 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Banyak cara dilakukan oleh para pemudik agar bisa pulang ke kampung halamannya, di momen Lebaran tahun ini.

Mulai menggunakan travel gelap atau ilegal, sampai dengan cara yang bisa dibilang cukup nekat, yakni menggunakan kendaraan ekspedisi seperti mobil box.

Para pemudik masuk ke dalam box yang biasanya digunakan untuk membawa barang yang akan diantarkan ke penerimanya.

Baca juga: Akal-akalan Pemudik, dari Sembunyi di Truk hingga Pakai Mobil Towing

Padahal, box mobil tersebut sangat minim ventilasi sehingga bisa membahayakan jika digunakan untuk mengangkut penumpang terlebih menempuh perjalanan cukup jauh.

Salah satu dokter di Solo, dr Arina Hidayati mengatakan, bahwa naik mobil yang minim pasokan udara seperti mobil box bisa membahayakan nyawa seseorang.

Petugas memerintahkan sebuah truk towing pengangkut sebuah mobil yang diduga mengangkut pemudik untuk putar balik di pos check Point sekitar Taman Unyil Semarang, Sabtu. (ANTARA/ HO-Dishub Kota Semarang)antara Petugas memerintahkan sebuah truk towing pengangkut sebuah mobil yang diduga mengangkut pemudik untuk putar balik di pos check Point sekitar Taman Unyil Semarang, Sabtu. (ANTARA/ HO-Dishub Kota Semarang)

“Kalau duduknya di dalam boxnya ya bahaya, kalau dekat mungkin tidak apa-apa. Tapi jarak jauh bisa bisa kekurangan oksigen dan dehidrasi,” katanya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (7/5/2020).

Bahkan, Arina mengatakan, kemungkinan yang paling parah saat melakukan perjalanan jauh dengan berada di dalam box mobil adalah kematian.

Terlebih dengan kondisi cuaca yang belakangan ini memiliki kelembaban yang cukup tinggi sehingga akan mempercepat terjadinya dehidrasi.

Baca juga: Perhatikan 4 Hal Ini Sebelum Mendahului Kendaraan Lain

“Apalagi di perjalanan kan pasti panas dan akhir akhir ini kelembaban juga cukup tinggi, jadi sangat mudah utk muncul dehidrasi,” ujarnya.

Meski daya tahan tubuh setiap orang berbeda-beda, tetapi menurutnya berada di dalam box mobil dalam waktu yang lama dan menempuh perjalanan jauh sangat berbahaya dan sangat berisiko.

Anggota Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya memergoki sebuah truk menyelundupkan pemudik yang hendak keluar Jabodetabek di Pos Pengamanan Operasi Ketupat Jaya 2020 di GT Cikarang Barat, Jumat (1/5/2020).ANTARA/Polda Metro Jaya Anggota Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya memergoki sebuah truk menyelundupkan pemudik yang hendak keluar Jabodetabek di Pos Pengamanan Operasi Ketupat Jaya 2020 di GT Cikarang Barat, Jumat (1/5/2020).

“Daya tahan tubuh orang berbeda-beda, ada yg tahan ada yg tidak, tapi akan sangat berisiko dan memaksakan diri sekali,” tuturnya.

Arina menambahkan, dalam kondisi dehidrasi ringan seseorang akan kehilangan cairan sebanyak 5 persen dari berat tubuhnya.

“Itu sekitar 1, 5 liter sampai dengan 2 liter, kalau tidak segera ditangani bisa saja akan hilang kesadarannya,” ucapnya.

Modus pemudik menggunakan mobil ekspedisi ditemukan petugas penyekatan di wilayah Merak.

Baca juga: Ingin Balik Nama Kepemilikan Kendaraan, Segini Rincian Biayanya

Saat itu petugas melakukan pemeriksaan mobil pembawa barang dan ditemukan adanya sejumlah penumpang yang ada di dalam box tersebut.

Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, cara tersebut cukup berbahaya karena penumpang bisa saja kekurangan oksigen saat berada di dalam box.

“Kemarin ditemukan di pos penjagaan di Merak, itu sangat berbahaya karena jumlah penumpang dan kapasitas oksigen tidak sebanding. Perjalanan jauh kekurangan oksigen bisa menjadi korban,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau