Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Kemenhub, Mayoritas Responden Nyatakan Tidak Mudik

Kompas.com - 21/04/2020, 14:01 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Suasana mudik Lebaran tahun 2020 diprediksi akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Pasalnya pandemi Covid-19, terpaksa membuat orang harus mengurungkan niat untuk pulang ke kampung halaman.

Dikhawatirkan para pemudik yang menuju ke daerah-daerah akan menjadi carrier dan dapat menularkan lebih banyak orang, pasalnya penyebaran virus corona tampaknya belum mereda dalam waktu dekat.

Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno, mengatakan, banyak daerah sudah menutup pemudik dengan cara meminta pemudik mengikuti aturan untuk mengisolasi diri.

Baca juga: Pengendara Moge Kabur dari Razia PSBB, Polisi: Ini Tidak Menghargai Petugas

“Pembatasan moda transportasi juga dikecualikan untuk moda transportasi barang dengan memperhatikan pemenuhan kebutuhan dasar penduduk,” ujar Djoko, dalam keterangan tertulis (20/4/2020).

Menurutnya, berdasarkan survei online Badan Pengembangan dan Penelitian (Balitbang) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), mayoritas responden yang berasal dari beberapa wilayah tidak akan melakukan mudik.

Survei online ini telah mendapat 42.890 responden yang berasal dari Jabodetabek sebanyak 32,7 persen, dari Jawa Timur 12,3 persen, lalu Jawa Tengah 12 persen, dan Jawa Barat 9,7 persen, serta sisanya 33,3 persen dari daerah lain seluruh Indonesia.

Baca juga: Video Pengendara Moge Kabur dari Razia PSBB dan Nyaris Tabrak Polisi

“Sebanyak 57 persen diantaranya memutuskan untuk tidak mudik, 37 persen belum mudik dan 7 persen sudah mudik,” kata Djoko.

“Dari angka tersebut moda yang digunakan terbanyak mobil pribadi 23,9 persen, sepeda motor 22,6 persen, pesawat udara 17,7 persen, kereta 14,6 persen, bus 10,1 persen, dan kapal laut 1,1 persen,” ucapnya.

Djoko menambahkan, sejumlah cara juga harus dilakukan untuk menahan masyarakat untuk tidak mudik. Seperti dengan menutup semua tempat wisata sampai akhir masa status darurat bencana Covid-19.

Baca juga: Jari Selalu Menempel di Tuas Rem Saat Riding Motor, Apakah Berbahaya?

Kemudian menutup akses jalan keluar masuk kota terdampak, kecuali akses internet. Hingga menghentikan operasional angkutan penumpang.

“Menunda mudik bukan berarti tidak mudik. Cuma waktunya tidak sekarang, masih bisa diganti hari lain. Berharap ketegasan pemerintah untuk meniadakan mudik lebaran tahun 2020,” kata Djoko

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau