Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengemudi Defensif Berarti Menggunakan Logika

Kompas.com - 16/03/2020, 07:42 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengemudikan atau mengendarai kendaraan di jalan raya membutuhkan keahlian dan ketertiban. Jika, hanya mengandalkan keahlian, pengendara bisa saja berkendara dengan tidak aman atau membahayakan orang lain, hingga menyebabkan kecelakaan.

Salah satu cara untuk mengurangi kecelakaan bisa dilakukan dengan mengemudi dengan cara defensif. Mengemudi defensif sebenarnya mudah untuk dilakukan.

Jusri Pulubuhu, Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan, secara umum, mengemudi defensif diartikan dengan berkendara dengan logika atau masuk akal.

Baca juga: Perbaikan Jalan di Tol Jakarta-Cikampek, Simak Pengalihan Arusnya

Kecelakaan melibatkan pengemudi ojek online, Wawan (41) dan mobil yang dikendarai Fauzan (35) terjadi di depan kantor BPN Jalan Letnan Sutopo, Serpong, Tangerang Selatan, Jumat (13/3/2020).  Perisitiwa tersebut menyebabkan motor matic dengan nomor polisi B 6858 WRJ terbakar. dokumentasi polsek serpong Kecelakaan melibatkan pengemudi ojek online, Wawan (41) dan mobil yang dikendarai Fauzan (35) terjadi di depan kantor BPN Jalan Letnan Sutopo, Serpong, Tangerang Selatan, Jumat (13/3/2020). Perisitiwa tersebut menyebabkan motor matic dengan nomor polisi B 6858 WRJ terbakar.

“Cara sederhananya yaitu memelihara penglihatan sejauh mata memandang. Lalu mengerti apa yang dilihat, bukan sekedar lewat saja. Hal ini berarti pengendara harus mengantisipasi apa yang akan ada di depan,” kata Jusri kepada Kompas.com belum lama ini.

Jusri mencontohkan, ketika ingin menyusul kendaraan di belokan. Kalau ujung dari belokannya belum terlihat, logikanya kan jangan menyusul di posisi seperti itu, bisa bahaya jika ada kendaraan dari arah lain.

Baca juga: Alternatif Mobil Station Wagon Murah, Mulai Rp 20 Jutaan

Kalau tetap memaksa menyusul di belokan, menambah kecepatan, pengemudi menanggung risikonya jika terjadi kecelakaan. Sedangkan ketika kecelakaan, tidak hanya satu orangyang dirugikan.

"Pelajaran mengenai mengemudi defensif baik untuk motor dan mobil, semuanya masuk akal. Jika tidak logis, jangan diikuti. Mengemudi defensif sangat mudah untuk dilakukan, hanya saja perilaku tidak tertib masih dilakukan oleh beberapa pengguna jalan,” ucap Jusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com