Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengemudi Defensif Berarti Menggunakan Logika

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengemudikan atau mengendarai kendaraan di jalan raya membutuhkan keahlian dan ketertiban. Jika, hanya mengandalkan keahlian, pengendara bisa saja berkendara dengan tidak aman atau membahayakan orang lain, hingga menyebabkan kecelakaan.

Salah satu cara untuk mengurangi kecelakaan bisa dilakukan dengan mengemudi dengan cara defensif. Mengemudi defensif sebenarnya mudah untuk dilakukan.

Jusri Pulubuhu, Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan, secara umum, mengemudi defensif diartikan dengan berkendara dengan logika atau masuk akal.

Jusri mencontohkan, ketika ingin menyusul kendaraan di belokan. Kalau ujung dari belokannya belum terlihat, logikanya kan jangan menyusul di posisi seperti itu, bisa bahaya jika ada kendaraan dari arah lain.

Kalau tetap memaksa menyusul di belokan, menambah kecepatan, pengemudi menanggung risikonya jika terjadi kecelakaan. Sedangkan ketika kecelakaan, tidak hanya satu orangyang dirugikan.

"Pelajaran mengenai mengemudi defensif baik untuk motor dan mobil, semuanya masuk akal. Jika tidak logis, jangan diikuti. Mengemudi defensif sangat mudah untuk dilakukan, hanya saja perilaku tidak tertib masih dilakukan oleh beberapa pengguna jalan,” ucap Jusri.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/03/16/074200315/mengemudi-defensif-berarti-menggunakan-logika

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke